Nestapa Emak-Emak Garut Jadi Korban Investasi Bodong Berkedok Bisnis Kecantikan dan Kuliner

Rata-rata para korban dijanjikan keuntungan hingga 20 persen per dua pekan, dari setiap nilai investasi yang mereka setorkan, dengan nominal Rp 5 juta hingga Rp250 juta per orang. Sementara total kerugian mereka ditaksir hingga miliaran rupiah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 01 Apr 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2022, 08:00 WIB
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, untuk mengungkap kasus itu, lembaganya langsung melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan alat bukti dan keterangan dari para korban.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, untuk mengungkap kasus itu, lembaganya langsung melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan alat bukti dan keterangan dari para korban. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Puluhan emak-emak korban investasi bodong berkedok usaha kecantikan dan kuliner di Garut, Jawa Barat, melaporkan dugaan penipuan yang mereka alami ke Mapolres Garut.

Rata-rata para korban dijanjikan keuntungan hingga 20 persen per dua pekan, dari setiap nilai investasi yang mereka setorkan, dengan nominal Rp 5 juta hingga Rp250 juta per orang. Sementara total kerugian akibat investasi bodong itu ditaksir hingga miliaran rupiah.

"Sebenarnya korban lebih dari 100 orang, namun hari ini hanya beberapa saja yang melapor," ujar Sony Sonjaya, salah satu kuasa hukum korban, selepas laporan di Mapolres Garut, Rabu (30/3/2022) malam.

Menurutnya, investasi bodong berkedok usaha kecantikan dan kuliner yang dilakukan pelaku awalnya berjalan lancar, bahkan beberapa korban sempat menikmati tarikan uang dari keuntungan yang mereka janjikan.

Namun, kondisi itu hanya berlangsung sesaat, hingga akhirnya mengalami kendala, setelah pengelola aset investasi tidak memenuhi komitmen yang telah mereka setujui.

"Kami sebagai perwakilan korban ingin mengetahui, aliran uang ini ke mana," ujar dia.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, hingga kini sudah ada 9 korban yang melapor akibat dugaan investasi bodong tersebut.

Pihaknya langsung melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan alat bukti dan keterangan dari para korban. "Kami juga mulai memeriksa saksi-saksi," kata dia.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya