Liputan6.com, Denpasar - Dakwah di majelis atau masjid sudah biasa bagi seorang aktivis Muhammadiyah, M. Arif An.
Namun ia mencoba untuk mendapatkan tantangan baru. Sejak sebelum 2010 hingga 2016 berdakwah di dunia malam yang tertuju pada orang-orang termarginalkan khususnya di daerah Kremil dan Bangunsari, Surabaya.
Mulanya Arif yang juga Ketua PCM Krembangan itu melihat ibunya sendiri yang merupakan mantan pekerja seks komersial (PSK). Ia benar-benar melihat dengan mata sendiri bahwa ibunya termasuk orang yang termarginalkan, terutama ketika bicara dakwah.
Advertisement
Selain itu, hati Arif tersentuh ketika melihat teman sekolahnya yang mengalami penyakit kelamin.
Kemudian ibunya mereka bekerja di rumah majikannya di Bangunsari, Surabaya. Di rumah tersebut tinggal 10 PSK.
Baca Juga
“Tidak ada manusia satu pun yang ke pengen menjadi PSK, terutama ibu saya. Mereka datang ke situ karena faktor di belakang luar biasa berat. Maka kemudian saya melakukan banyak hal di Bangunsari itu, karena saya sudah merasa bagian dari mbak-mbak PSK itu,” kata Arif dalam sebuah seminar dikutip dari YouTube Muhammadiyah Channel, Minggu (3/4/2022).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Dianggap Gila dengan Cara Dakwahnya
Ketika Arif dakwah di dunia malam bersama para PSK, sebagai pimpinan ia disebut ketua PCM yang gila. Sebab setiap malam kumpul dengan para PSK di kantor PCM Krembangan. Banyak orang yang kurang setuju dengan cara dakwah Arif.
Kendati demikian, Arif tetap melakoninya dengan sepenuh hati. Ia yakin atas pertolongan Allah SWT bisa melewati segala tantangan yang dihadapinya.
“Mengurusi dakwah marginal ini memang penuh liku dan luar biasa sekali beratnya. Lambat laun mbak-mbak itu (PSK) seperti saudara sendiri,” cerita Arif.
Arif semakin dianggap konyol ketika ia mengajak para PSK ke masjid untuk mengikuti pengajian. Bahkan para PSK itu datang dengan pakaian yang belum tertutup sempurna. Memang Arif tak mendoktrin para PSK itu untuk berjilbab.
“Kemudian masuk ke masjid itu kami juga kaget. Mereka pakaiannya rok mini, kerudungnya diselampirkan begitu aja. Kemudian belahannya kelihatan. Saya biarkan di hari pertama,” kata Arif.
Datangnya para PSK ke masjid menjadi pusat perhatian. Arif dipanggil oleh takmir masjid.
“Pak ketua PCM, sampean ini kok masjid jadi pengajian mbak-mbak PSK,” kata takmir itu.
“Pak dakwah itu merangkul, jangan dakwah memukul. Dakwah mendekat, jangan menjauh. Ini dakwah ini. Mbak-mbak ini manusia dan mereka itu datang ke sini bukan karena kehendaknya mereka, karena mereka kebingungan terutama masalah ekonomi,” timpal Arif.
Ketika para PSK datang ke masjid dan diminta untuk mengaji, Arif menemukan salah satu di antara mereka ngajinya luar biasa. Ketika ditanya, PSK itu ditinggal oleh suaminya, hamil duluan, dan banyak faktor lainnya.
Advertisement
Menyekolahkan Anak PSK
Selain mengajak para PSK mengaji, Arif juga menyekolahkan anak-anak PSK ke sekolah Muhammadiyah. Tak tanggung-tanggung, Arif minta kepala sekolahnya menggratiskan biaya pendidikannya. Awalnya kepala sekolah protes, tapi ketika Arif menjelaskan akhirnya mengikuti.
Bukan hanya itu, Arif juga berani menjadikan hotel mesum sebagai tempat pelantikan Muhammadiyah tingkat ranting. Hotel itu memang milik warga Muhammadiyah, namun belum pernah tersentuh.
“Sebelum pelaksanaan pelantikan, ranting itu gak mau dilantik karena tempatnya di hotel mesum. Saya bilang, ini pelantikan. Forum kita untuk berjihad, forum kita untuk bersyiar. Kita harus datangi ini,” tegasnya.
“Saya meyakinkan itu. Kemudian ada yang ngomong, pak besok muscab luar biasa karena ketuanya udah gak karu-karuan,” sambung Arif
“Saya tertawa. Saya tuh mau nangis. Saya bilang, ranting yang gak mau dilantik silakan buat pernyataan sekarang. Gak ada yang berani ternyata,” kata Arif sambil tertawa terbahak-bahak.
Diancam Dibunuh
Arif bukan hanya mendapat tantangan dari internal Muhammadiyah, tapi ia juga harus menerima segala risikonya dari luar, misalnya diancam dibunuh. Ia mengaku mendapat ancaman pembunuhan berkali-kali.
Atas militan dakwahnya, para PSK itu kembali ke jalan Allah. Wilayah Kremil dan Bangunsari menjadi wilayah yang lebih bermartabat.
Atas istiqomahnya dalam dakwahnya, Arif mendapatkan berbagai penghargaan seperti juara Terbaik II Sosial Awards 2013 Dinas Sosial Kota Surabaya, dan penerima Pelita Nusantara oleh Wakil Presiden Mdgs Award Tanggal 14-16 Maret 2014. Selain itu, Arif juga berhasil menjadikan PCM Krembangan sebagai PCM terbaik di Jawa Timur.
Advertisement