Pantai Sadeng Gunungkidul, dari Muara Sungai Bengawan Solo Purba sampai Pelabuhan Ikan Terbesar

Pantai Sadeng terletak di Desa Songbayu, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul menjadi pantai paling timur di Yogyakarta

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Mei 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Pantai Gunungkidul
Ilustrasi Berwisata ke pantai Gunungkidul (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pantai Sadeng menjadi jajaran pantai hiden gem di Gunungkidul, Yogyakarta. Namun, sebenarnya pantai ini cukup populer bagi para penggemar seafood.

Pantai yang terletak di Desa Songbayu, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul ini menjadi pantai paling timur di Yogyakarta. Pantai ini bukan hanya asri dan indah, namun menjadi pelabuhan ikan terbesar di Yogyakarta.

Dikutip dari berbagai sumber, pantai ini dulu merupakan muara sungai Bengawan Solo purba, sungai terbesar di pulau Jawa. Namun, empat juta tahun yang lalu, pelan-pelan dataran kawasan pantai ini terangkat.

Penamaan Pantai Sadeng ini tidak sembarangan. Kata sadeng berasal dari bahasa Jawa “sedeng” yang berarti muat. Penamaan Pantai Sadeng Gunungkidul Yogyakarta ini bermula pada zaman dahulu saat pantai ini sudah menjadi pelabuhan masyarakat setempat.

Pantai Sadeng terletak pada sebuah teluk kecil, walaupun memiliki pantai yang tak terlalu panjang keindahan dari pantai ini dapat diadu. Wisatawan dapat dengan leluasa bermain air, berenang atau sekedar bersantai diatas putihnya hamparan pasir, sambil menikmati hembusan sejuk angin laut.

Letaknya yang tersembunyi membuat pantai ini serasa pantai pribadi. Pantai yang memiliki keindahan alami ini tertutup oleh pelabuhan dan tempat pelelangan ikan.

Wisatawan harus melewati jalan setapak, untuk mendapatkan pemandangan pasir putih yang terhampar di sepanjang bibir pantai. Air lautnya juga cukup jernih, berwarna biru kehijauan menambah keeksotisan Pantai Sadeng.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

Saksikan video pilihan berikut ini:

Batu Pemecah Ombak Mirip Pantai Glagah

Keunikan lain yang terdapat pada Pantai Sadeng adalah adanya batu-batu pemecah gelombang ombak. Batu pemecah ombak ini sama dengan yang dimiliki Pantai Glagah.

Perbedaannya, batu pemecah ombak disini tersusun dengan rapi. Jika air laut tengah surut, wisatawan dapat bersantai di atas bebatuan dan berselfie ria dengan latar belakang pantai yang indah.

Di pantai ini lah masyarakat setempat yang berprofesi sebagai nelayan menjual hasil laut. Pantai Sadeng kembali dibuka sebagai pelabuhan ikan pada tahun 1983, hingga akhirnya dibuka pelelangan ikan pada 1986.

Agar kapal-kapal nelayan yang ingin sadar di kawasan pantai ini lebih mudah, pada tahun yang sama juga didirikan sebuah mercusuar.  Kemudian pada 1989 dibangun sebuah koperasi untuk mendukung transaksi perikanan, hingga pada 1995 berdiri sebuah kantor khusus mengurusi hasil tangkapan ikan, ditambah beberapa petak kamar yang dikontrakkan kepada para nelayan.

Para wisatawan mungkin akan dibuat bingung karena ketika tiba dilokasi akan disambut dengan pelabuhan dan tak terlihat pantai sama sekali. Pantai Sadeng terletak pada sebelah timur pelabuhan.

Bagi wisatawan yang tak mengenal tempat ini, disarankan untuk bertanya kepada penduduk sekitar atau pun para nelayan.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya