Makna Tongkat Balehat Raja yang Diberikan ke Jokowi, Lambang Kekuatan Pemimpin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara, Iriana, menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 tahun. Kegiatan dilaksanakan di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Kamis (7/7/2022).

oleh Reza Efendi diperbarui 07 Jul 2022, 16:59 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2022, 16:59 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi diberikan tongkat 'Balehat Raja' yang memiliki arti sebagai lambang kekuatan pemimpin (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Medan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara, Iriana, menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 tahun. Kegiatan dilaksanakan di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Kamis (7/7/2022).

Jokowi tampak menggunakan pakaian adat etnis Sumatera Utara (Sumut), yaitu Baju Adat Toba. Kedatangan Jokowi dan Iriana disambut tarian Semarak Indonesiaku yang dibawakan masyarakat dari Kampung KB Binaan Dinas Kebudayaan Kota Medan.

Kemudian, Jokowi dan Iriana mengikuti prosesi tradisi adat Batak Toba. Jokowi diberikan tongkat Balehat Raja yang memiliki arti sebagai lambang kekuatan pemimpin.

Tokoh Masyarakat Sumut, Rustam Effendy Nainggolan mengatakan, tongkat Balehat Raja yang diberikan kepada Jokowi memiliki arti sebagai lambang kekuatan seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya.

"Kita berikan tongkat Balehat Raja untuk menjadi semacam perlambang kekuatan kepada Bapak Presiden Jokowi dalam rangka menjalankan kepemimpinannya di Tanah Air," kata Rustam.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sampaikan Apresiasi

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi tampak menggunakan pakaian adat etnis Sumatera Utara (Sumut), yaitu Baju Adat Toba (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Peringatan Harganas ke 29 tahun 2022 ini dipusatkan di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Sumatera Utara. Harganas tahun ini mengambil tema "Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting".

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden dan Ibu Negara dalam Harganas kali ini.

"Harganas merupakan momentun refleksi dan apresiasi negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas," ujar Hasto.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Revitalisasi Lapangan Merdeka

Presiden Jokowi
Peletakan batu pertama oleh Jokowi sebagai tanda dimulainya Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan (Istimewa)

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan peletakan batu pertama oleh Jokowi sebagai tanda dimulainya Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, secara resmi saya nyatakan revitalisasi Lapangan Merdeka di Medan, Sumatera Utara dimulai," ucap Jokowi.

Revitalisasi Lapangan Merdeka ini merupakan salah satu upaya Bobby Nasution dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) di Kota Medan.

"Salah satu bagian yang direvitalisasi adalah pendopo yang akan dibuat menjadi panggung rakyat," sebut Bobby.

Diintegrasikan dengan Stasiun KA

Presiden Jokowi
Dalam panel yang dijelaskan juga tertulis konsep utama revitalisasi Lapangan Merdeka Medan adalah pelestarian ruang kota bersejarah dan dinamika rancang kota kontemporer (Istimewa)

Selain itu, Lapangan Merdeka juga akan diintegrasikan dengan stasiun kereta api untuk mendukung pembangunan kawasan rendah karbon dan memperkuat potensinya sebagai transit hub dan Transit Oriented Development (TOD).

Dalam panel yang dijelaskan juga tertulis konsep utama revitalisasi Lapangan Merdeka Medan adalah pelestarian ruang kota bersejarah dan dinamika rancang kota kontemporer, dan akan mempertahankan pohon trembesi tua dan karakter lapangan terbuka untuk melestarikan nilai signifikansi sejarah hingga nilai cagar budayanya.

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan juga dilakukan sebagai upaya konservasi lingkungan alam melalui konsep rain garden dan sponge city. Revitalisasi ini juga diharapkan akan menciptakan kembali ruang publik sebagai ruang perjumpaan dan ruang interaksi antarwarga kota.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya