Tak Melulu Rileks, Ini Alasan Kucing Mendengkur

Dengkuran kucing seringkali diasosiasikan dengan perasaan nyaman, rileks, dan sedang dalam suasana hati yang baik.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Jul 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 04:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi kucing peliharaan. (dok. pexels.com/Buenosia Carol)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kucing merupakan salah satu hewan yang menjadi favorit bagi banyak orang. Tingkahnya yang menggemaskan menjadi daya tarik tersendiri.

Salah satu kebiasaan kucing yang sering kita lihat adalah mendengkur (purring). Dengkuran kucing seringkali diasosiasikan dengan perasaan nyaman, rileks, dan sedang dalam suasana hati yang baik.

Namun, dengkuran kucing tidak hanya mengindikasikan hal-hal yang positif. Beberapa kucing juga mendengkur ketika mereka lapar, terluka, atau ketakutan.

Jika kucing mendengkur sambil bersantai, mata setengah tertutup, dan sebagian besar ekor diam, maka dapat diindikasikan bahwa dengkuran tersebut adalah bentuk dari rasa senang dan nyaman. Namun, juka kucing mendengkur dengan menggabungkan suara yang umum dikeluarkan (mengeong), dapat diindikasikan bahwa kucing sedang lapar.

Kucing juga mendengkur untuk menenangkan dan menyembuhkan diri sendiri. Dengkuran dengan frekuensi rendah menyebabkan getaran di dalam tubuh yang dapat menyembuhkan tulang dan luka, membangun dan memperbaiki tendon, memudahkan pernapasan, dan mengurangi rasa sakit dan bengkak.

Sementara, induk kucing yang baru melahirkan menggunakan dengkuran untuk lagu pengantar tidur bagi anak-anaknya. Sedangkan getaran dari dengkuran bayi kucing berfungsi untuk memberi tahu induknya lokasi bayi kucing yang baru lahir.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya