Beredar Video Pria Menenteng Parang dan Kepala Manusia, Polisi Pastikan Bukan di Sulteng

Polda Sulawesi Tengah memastikan video pria menenteng kepala manusia bukan di wilayah Sulawesi Tengah.

oleh Heri Susanto diperbarui 27 Jul 2022, 15:47 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2022, 15:47 WIB
tangkapan layar video sadis
Tangkapan layar video sadis yang menunjukkan seorang pria menenteng bagian tubuh manusia dan tertulis lokasi Jalan Trans Palu - Napu, Poso. Tim Cyber Polda Sulteng dilibatkan menelusuri informasi tersebut.

Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah melibatkan tim cyber menyusul beredarnya video sadis seorang pria menenteng bagian tubuh manusia yang bertuliskan lokasi Jalan Trans Palu – Napu.

Video yang menggambarkan kengerian dan sadisme itu pertama kali menyebar melalui aplikasi Whatsapp warga Kota Palu, Selasa (26/7/2022). Kabar tersebut sontak menimbulkan keresahan. Pasalnya dalam video tertulis lokasi jalan trans antara Kota Palu dan Napu, Poso.

Video berdurasi 22 detik itu menunjukkan seorang pria bercelana pendek dengan sarung menyampir, tengah berjalan sambil tangan kirinya menenteng sesuatu yang mirip kepala manusia berambut panjang. Tampak juga sebilah parang pada tangan kiri pria itu.

Tidak mau video itu makin meresahkan, Tim Cyber Polda Sulteng pun bekerja.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dipastikan Hoaks

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto menjelaskan, peristiwa yang terekam video tersebut tidak terjadi di Sulawesi Tengah. Sedangkan informasi lokasi kejadian juga hoaks. Kepolisan tengah menelusuri pembuat dan penyebar video yang membuat resah warga tersebut.

"Peristiwanya bukan di Kabupaten Poso melainkan di negara India. Penyebar video itu bertujuan meresahkan masyarakat, khususnya di Kabupaten Poso dengan menuliskan lokasi Jalan Trans Palu-Napu," kata Didik, Rabu (27/7/2022).

Didik meminta warga bijak dalam bermedia sosial dengan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Dia juga berharap tidak ada lagi warga yang menyebarkan video tersebut apalagi dengan menambahkan keterangan yang provokatif.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya