Menag Yaqut Sebut Keberagaman Agama di Indonesia Terjaga Baik Dalam Bingkai Toleransi

Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, keberagaman agama yang ada di Indonesia merupakan hal unik, yang hingga saat ini tetap terjaga dengan baik dalam toleransi umat beragama di Indonesia.

oleh Reza Efendi diperbarui 21 Agu 2022, 18:20 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2022, 18:20 WIB
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dan Ketua PW GP Ansor Sumut, Adlin Tambunan, mengunjungi Kantor Pusat HKBP di Pearaja, Tarutung, Tapanuli Utara (Taput) pada Sabtu, 20 Agustus 2022

Liputan6.com, Tarutung Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, keberagaman agama yang ada di Indonesia merupakan hal unik, yang hingga saat ini tetap terjaga dengan baik dalam toleransi umat beragama di Indonesia.

Oleh karena itu, keberagaman keagamaan tersebut menjadi salah satu aset bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan persaudaraan serta sikap saling menghormati antarumat beragama.

"Bahwa keberagaman agama yang ada di Indonesia senantiasa dilindungi Undang-Undang dan Pancasila sebagai dasar negara, sehingga persatuan dan kesatuan antarumat beragama harus tetap terbina dan terjalin dengan baik, tidak boleh ada diskriminasi dan konflik-konflik," kata Menag Yaqut saat kunjungan kerja ke Kantor Pusat HKBP di Pearaja, Tarutung, Tapanuli Utara (Taput) pada Sabtu, 20 Agustus 2022.

Mendampingi Menag Yaqut, Wakil Bupati Serdang Bedagai, yang baru saja dilantik sebagai PW GP Ansor Sumut, Adlin Tambunan, juga turut mengapresiasi keberagaman yang ada di Sumut.

"Kondusivitas umat beragama kita harus terus kita jaga. Sebagai Ketua Ansor Sumut, saya juga mengajak kader untuk tetap saling menghargai perbedaan," ucap Adlin.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kunjungi Rumah Moderasi Beragama

Menag Bahas Kuota dan Persiapan Haji Dengan DPR
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Rapat tersebut membahas persiapan pelaksanaan ibadah haji dan alokasi quota pengawas haji tahun 1443H/2022M. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelum melakukan kunjungan ke Kantor Pusat HKBP di Tarutung, Menag Yaqut bersama Ketua PW GP Ansor Sumut, Adlin Tambunan, juga mengunjungi Rumah Moderasi Beragama di Institut Agama Kristen Negeri Tarutung.

Dikatakan Adlin, moderasi beragama sejatinya adalah nilai yang telah dimiliki masyarakat Indonesia. "Sebagai Ketua Ansor, kami juga sengaja memilih dilantik di wilayah minoritas muslim. Dan ternyata antusiasnya cukup besar juga terhadap Ansor," katanya.

Ingatkan Kader Ansor dan Banser Soal Cita-Cita Besar

Yaqut Cholil Qoumas
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, datang langsung ke Toba, Sumut, melantik Adlin Tambunan sebagai Ketua PW GP Ansor Sumut beserta para pengurus masa khidmat 2019-2023 (Reza Efendi/Liputan6.com)

Sebelumnya saat melantik pengurus PW GP Ansor Sumut di Balige, Toba, Jumat, 19 Agustus 2022, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengingatkan kepada kader-kader Ansor dan Banser harus memiliki cita-cita besar di mana pun berada.

"Jika ingin melihat Indonesia jaya, bebas dari intoleransi, menjadi negara maju di dunia, cita-cita besar adalah syaratnya," kata Menag Yaqut, yang juga Ketua Umum GP Ansor.

Gus Yaqut membeberkan syarat untuk mewujudkan cita-cita besar, pertama harus berjiwa besar dan tidak pengecut. Kedua, harus berani berkorban demi cita-cita yang diperjuangkan.

"Jangan serakah, dan suka berbagi dengan yang lain. Kala ntidak mau berbagi, tandanya tidak memiliki cita-cita besar, tidak punya tujuan," sebutnya.

Tidak Mudah Sakit Hati

Yaqut Cholil Qoumas
Gus Yaqut turut berpesan kepada para pengurus PW GP Ansor Sumut di bawah komando Adlin Tambunan untuk tidak pernah melupakan tugas masing-masing (Reza Efendi/Liputan6.com)

Ketiga, lanjut Gus Yaqut, syaratnya adalah tidak mudah sakit hati, dan tidak pernah tumbang ketika dibully, dan tidak terbang ketika dipuji. Sedangkan yang keempat, mudah memafkan.

"Jika tiga syarat sudah dipegang, maka untuk syarat terakhir ini pasti mudah diimplementasikan, yaitu mudah memafkan kepada siapa saja. Saya tegaskan juga, jangan takut dibully, karena keinginan kita untuk menjaga Indonesia," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya