Liputan6.com, Balikpapan - Sebanyak 34 perahu sandeq peserta Festival Sandeq 2022 bertajuk Indonesia mendukung IKN berlabuh di Pantai Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (07/09/22). Perahu sandeq diawaki pelaut ulung Suku Mandar menandakan komitmen seluruh provinsi di Indonesia dalam mendukung percepatan pembangunan IKN.
Setalah perahu sandeq berlabuh dilakukan penyambutan yang ditandai dengan penyerahan seserahan oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik bersama seluruh bupati provinsi ke-33 itu kepada Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud dan Pangdam VI Mulawarman Meyjen TNI Tri Budi Utomo.
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mengatakan, Festival Sandeq 2022 jadi momentum merajut silaturahmi seluruh bangsa Indonesia, khususnya Sulawesi Barat dan Kalimantan Timur. Apa lagi, sandeq merupakan mahakarya maritim negeri ini yang tidak ditemui di negara lain.
Advertisement
"Sandeq salah satu perahu cadik tercepat dan hanya ada di kebudayaan maritim Indonesia khususnya Suku Mandar, sehingga saya tidak ingin jika sandeq ini berhenti disini saja," kata Akmal kepada wartawan.
Akmal menambahkan, bentuk sandeq yang kecil, runcing, tajam namun memiliki nyali yang besar untuk mengarungi lautan yang itu. Hal itu menggambarkan filosofi para pelaut ulung Suku Mandar yang pantang menyerah yang sangat pantas menjadi salah satu pedoman bangsa saat ini.
"Kalau tidak memiliki nyali besar, Passandeq tidak akan bisa sampai disini (Kalimantan), spirit inilah yang harus digunakan untuk menyelesaikan persoalan bangsa," tegas Akmal.
Sedangkan, Wali Kota Balikpapan, Rahmat Mas'ud mengatakan, pihaknya sangat bangga bisa menyambut Passandeq yang bernyali besar. Karena, momentum Festival Sandeq 2022 ini menjadi kesempatan untuk mengenalkan dan mewariskan kepada generasi selanjutnya mengenal dan mencintai kebudayaan maritim negeri ini.
"Kalau kita tidak memiliki nyali yang besar, maka kita tidak dapat mengarungi Selat Makassar. Sandeq ini memiliki makna filosofi yang besar. Filosofi itu bisa kita manfaatkan sebagai karakter bangsa kita, yang tak mengenal mundur," jelas Rahmad.
"Momentum ini juga menjadi ajang promosi pariwisata bahari yang ada bagi Sulbar dan Kalimantan Timur, karena Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat berada di jalur Alki II," sambungnya.