Pengalaman Mistis ABK di Kapal Feri Bikin Bulu Kuduk Berdiri

Seorang ABK bersama temannya mendapatkan tugas berlayar menggunakan kapal penumpang Ferry

oleh Panji Prayitno diperbarui 23 Sep 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 00:30 WIB
Pengalaman Mistis ABK di Kapal Ferry Bikin Bulu Kuduk Berdiri
Kapal ferry yang kandas di Gosong Gili Kapal, perairan Selat Alas bagian utara, Kabupaten Lombok Timur, NTB. (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Pengalaman mistis kerap dialami oleh seorang Nahkoda kapal bernama Aldy Ferdian saat berlayar dilaut lepas menggunakan kapal penumpang Feri.

Seperti dilansir dari kisah nyata yang ia sampaikan di channel Youtube RJ5 beberapa hari yang lalu.

Peristiwa itu terjadi saat dia menjalankan praktik kerja lapangan. Ia bersama seorang temannya mendapatkan tugas berlayar menggunakan kapal Ferry.

Meskipun bertugas di satu kapal, ia dan temannya jarang sekali bertemu karena diberikan tugas yang berbeda di antara keduanya. 

Ia ditugaskan untuk menjalakan tugas bersama nakhoda kapal di anjungan, sedangkan temannya bertugas di mesin kapal yang membuat keduanya jarang sekali bertemu.

Saat menjalankan tugas piket di jam 12.00-04.00 dini hari, belum genap dua jam berjaga di anjungan kapal, ia merasakan lapar yang sangat luar biasa. Bahkan, sampai harus mengambil makanan ke dapur kapal yang berada di anjungan.

Perlahan-lahan ia menuruni tangga untuk menuju dapur. Kemudian ia pun melihat senjumlah penumpang yang masih menikmati perjalanan malam di kapal. 

Sesampainya di dapur, ia mengambil sejumlah makanan yang tersedia dan hendak kembali ke anjungan.

Akan tetapi, baru saja sampai di zona penumpang ia sempat melirik ke arah sekoci yang tersimpan rapih di samping kapal, sontak tubuhnya berubah menjadi kaku ketika diperlihatkan sesosok wanita dengan tekstur wajah yang terbakar menggunakan pakaian putih semacam gamis di tubuhnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Serang Tubuh

Sosok wanita itu menatapnya dengan tajam hingga membuat sekujur tubuhnya bergetar mengeluarkan buliran keringat dingin di bagian dahinya.

Semakin lama ia merasa takut dan segera meninggalkan tempat itu menuju anjungan kapal untuk melaksanakan piket malam. Sesampainya di anjungan kapal, dengan muka pucat ia langsung menceritakan apa yang dilihatnya kepada kapten kapal.

"Capt barusan saya lihat sesosok wanita tapi mukanya itu gosong seperti terbakar di dekat sekoci kapal," ucap dia sambil bergetar.

Kemudian kapten kapal pun dengan santainya mengatakan jika sosok itu merupakan wanita penunggu kapal itu.

"Ah kalau itu wanita penunggu kapal ini dan sudah biasa buat kami kalau melihatnya," ungkap Kapten kapal.

Mendengar hal itu, dirinya bertanya-tanya tentang kebenarannya. Seminggu kemudian, setelah kejadian itu, ia kembali merasakan kejadian aneh. 

Kali ini sosok gaib tersebut tidak hanya menampakkan diri melainkan mengganggu langsung terhadap tubuhnya.

Sebelum menjalankan piket pada malam hari, ia selalu mengisi perut terlebih dahulu dan kemudian tidur di jam 19.00 WIB. Pada malam itu, sebelum ia bangun tubuh terasa kaku (rep-repan) yang menurut ceritanya terdapat dua sosok wanita dengan tekstur wajah rusak memegangi tangan dan kakinya.

Melihat dua sosok itu, ia langsung berinisiatif untuk azan. Namun, kedua wanita itu berubah menjadi dua sosok wanita yang cantik. 

Bahkan, saat azan kedua, sosok hantu wanita terus mencoba menggoda dia dengan menggesek-gesekan tubuhnya ke tubuh dia.

Karena sadar kedua wanita gaib itu berusaha untuk menggoda, ia terus melantunkan azan dan setibanya di lafaz Haiya'alalfallah secara tiba-tiba kedua sosok itupun menghilang entah ke mana. 

Setelah berhasil lepas dari godaan wanita gaib itu, ia pun langsung bergegas menuju anjungan kapal untuk menjalankan piket malam seperti biasa.

Ia juga kembali menceritakan kejadian aneh itupun kepada kru kapal yang sedang bertugas di anjungan kapal pada malam itu. Mereka (kru kapal) dengan santai mengucapkan bahwa aksi hantu wanita yang menggodanya sebagai ucapan perkenalan kepada orang baru.

Dari semua rangkaian kejadian aneh pun diakuinya tidak dapat dilupakan karena kejadian itu merupakan kejadian yang pertama kali ia rasakan selama masa hidupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya