Es Teh Indonesia Berdamai dengan Konsumen yang Disomasi

Manajemen Esteh Indonesia mengaku sudah melakukan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan persoalan ini dengan menanyakan kronologis kejadian.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 02 Okt 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 02:00 WIB
Penampakan Varian Minuman Es Teh Indonesia yang Disebut Tinggi Gula
Buntut dari cuitan ini, pemilik akun Twitter @Gandhoyy pun disomasi oleh Es Teh Indonesia karena dinilai sebagai perbuatan tidak menyenangkan yang menyebabkan kerugian. Kini, tweet tersebut pun telah dihapus (ig/estehindonesia)

Liputan6.com, Bandung - Pihak manajemen Es Teh Indonesia, PT Esteh Indonesia Makmur angkat suara terkait somasi konsumen yang mengkritik kadar gula dalam produknya. Mereka menjelaskan surat somasi yang dilayangkan kepada konsumen yang menyampaikan kritik di media sosial.

Manajemen Esteh Indonesia mengaku sudah melakukan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan persoalan ini dengan menanyakan kronologis kejadian. Selain itu, Esteh Indonesia mengarahkan untuk komplain sesuai prosedur perusahaan sebelum melakukan somasi.

"Esteh Indonesia mengeluarkan somasi sebagai bentuk permintaan untuk menghapus cuitannya yang mengandung unsur penghinaan," tulis keterangan manajemen Esteh Indonesia, Jumat (30/9/2022).

Manajemen Esteh Indonesia juga mengaku sudah berdamai dengan konsumen yang disomasi. Perusahaan yang didirikan Haidhar Wurjanto itu juga meminta maaf soal tindakan somasi tersebut yang telah membuat gaduh.  

"Kami berkomitmen menerima saran serta kritik dari masyarakat agar dapat terus menjadi lebih baik. Kami mohon maaf apabila sudah membuat gaduh," kata manajemen.

Sebelumnya, somasi dilayangkan kepada konsumen Esteh Indonesia. Perusahaan tersebut menilai bahwa unggahan itu mengandung hinaan.

Perseteruan ini berawal dari cuitan seorang konsumen bernama Gandhi melalui akun Twitter @gandhoyy. Gandhi menyampaikan komplain untuk salah satu produk Es Teh Indonesia yakni Chizu Red Velvet yang dinilai terlalu manis.

Dalam unggahannya tersebut, Gandhi menyebutkan bahwa Chizu Red Velvet milik Es Teh Indonesia seperti mengandung gula sebanyak tiga kilogram. Tak lama, cuitan Gandhi mendapatkan respons dari pihak Es Teh Indonesia.

"Halo kak, terima kasih supportnya. Sehubungan dengan tweet tersebut, datanya sudah diterima oleh tim legal kami," ujar akun Twitter @esteh_indonesia ditulis pada Senin, 26 September 2022.

Menyusul respons kepada cuitan Gandhi beberapa waktu lalu, pihak Es Teh Indonesia ternyata juga memberikan somasi. Surat somasi itu diberikan untuk Gandhi pada Sabtu, 24 September 2022.

"Selamat pagi, perkenalkan saya Gandhi sebagai pemilik akun twitter @gandhoyy yang pada beberapa hari lalu saya membuat twit yang tidak mengenakkan kepada perusahaan minuman PT ES Teh Indonesia Makmur yang dimana saya mencela produk yang saya konsumsi yang menyebabkan kerugian," ujar Gandhi sekaligus menyertakan surat somasi yang diterimanya saat itu.

Surat somasi tersebut ditandatangani oleh tim legal Es Teh Indonesia, Brian Michael. Menurut pihak perusahaan, komplain yang diberikan Gandhi bersifat subjektif dan kurang pantas.

Saksikan Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya