Liputan6.com, Jakarta HM Satir menjadi korban penjambretan di depan rumahnya di Jalan Tamalate VIII, Kompleks Perumnas Panakkukang, Kota Makassar pada Rabu (12/10/2022) pagi sekitar pukul 09.45 Wita. Ironisnya uang senilai Rp20 juta yang dijambret tersebut adalah dana yang hendak digunakan untuk membayar upah tukang yang sedang merehab masjid.
HM Satir memang diketahui menjadi salah sati pengurus di Masjid Nurul Hijrah yang berada di dekat rumahnya. Dia mengaku kejadian tersebut berlangsung saat ia pulang dari Bank BTN di jalan Letjend Hertasning untuk mengambil uang masjid bersama salah seorang pengurus masjid.
Baca Juga
"Sekitar pukul 09.45 WITA, saya tiba di depan rumah dari Bank BTN," kata Satir, Rabu (12/10/2022).
Advertisement
Sesaat setelah ia turun dari kendaraan yang ia gunakan, uang yang tersimpan di dalam amplop cokelat itu kemudian ia jepit di ketiaknya sambil membuka pagar rumahnya. Tak lama berselang, dua pemuda tiba-tiba datang dari arah belakang Satir dan menjambret uang dalam amplop tersebut.
"Saat itu uang dalam bundel amplop saya jepit pada ketiak kanan, karena akan buka gembok di pintu pagar. Seketika pintu pagar terbuka. Tiba-tiba muncul seorang pemuda, memeluk lalu mendorong saya dari belakang," terangnya.
Selain jatuh tersungkur dan mengalami luka pada lengan kanan karena jatuh di teras rumah. Uang dalam jepitan ketiak kanan HM Satir pun terlepas seketika, ditarik oleh pemuda tersebut.
"Pelakunya dua orang, satunya yang merampas uang pakai masker, badan tinggi tegap. Dan satunya lagi stand by di atas motor. Keduanya tidak pakai helm tancap gas lalu dikejar warga. Tapi jejaknya tidak diketemukan, olehnya itu saya lapor langsung di kantor polisi bersama salah seorang warga dekat rumah," HM Satir menjelaskan.
Sementara itu Syamsu, warga setempat mengaku sempat mengejar dua jambret tersebut. Namun apa daya, laju sepeda motor yang digunakan jauh lebih cepat dari pada langkah kakinya.
"Pastinya pak haji sudah dipantau mulai masuk dan keluar dari Bank. Karena kejadiannya sangat cepat dan sepertinya oknum pelakunya sudah biasa melakukan hal seperti itu," kata Syamsul.
Simak juga video pilihan berikut ini: