Liputan6.com, Jakarta - Optik Tunggal, perusahaan yang memberikan layanan optik di Indonesia, mengumumkan donasinya berupa 2025 pasang kacamata khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital yang berasal dari keluarga pra-sejahtera. Kacamata ini dibuat menggunakan lensa khusus yang dibuat di Jerman oleh perusahaan lensa ternama ZEISS.
Ke-2025 kacamata khusus ini diberikan secara gratis kepada anak-anak berusia hingga 10 tahun yang mengalami katarak kongenital sejak lahir. Pemberian 2025 kacamata khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital ini merupakan kelanjutan dari pemberian 90 pasang kacamata
Baca Juga
Penglihatan adalah indera tubuh yang sangat penting bagi manusia. Bagian tubuh manusia pertama yang mencerna informasi dari sekitar kita adalah mata.
Advertisement
“Sebuah survei tentang kebutaan mengatakan 85 persen manusia menyatakan bahwa ketakutan terbesar mereka adalah kehilangan indera penglihatan,” kata CEO Optik Tunggal, Alexander Kurniawan.
Sejak berdiri pada 1929, Optik Tunggal berkomitmen melayani kebutuhan penglihatan masyarakat Indonesia dan melakukan inisiatif-inisiatif untuk membantu meringankan masalah penglihatan masyarakat pra-sejahtera.
Pada 2019, kata Alexander, pihaknya menemukan masalah penglihatan yang sangat penting bagi masa depan bangsa, yakni katarak kongenital pada anak-anak. Saat mengetahui betapa sulitnya mendapatkan kacamata khusus untuk anak-anak yang menderita katarak kongenital ini, Optik Tunggal memutuskan untuk memberikan bantuan khususnya bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera.
“Kami langsung menghubungi mitra kami salah satu pembuat lensa terbaik di dunia, ZEISS di Jerman, untuk membuatkan lensa khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital,” kata Alex.
Perhatian Optik Tunggal pada kelainan penglihatan (visual impairment) pada anak khususnya dari keluarga pra-sejahtera memiliki alasan khusus. Anak-anak penderita katarak kongenital umumnya lahir dari kehamilan bermasalah yang sering kali tidak disadari orangtuanya.
“Optik Tunggal sangat ingin membantu anak-anak yang menderita katarak kongenital untuk bisa melihat sekitarnya, memandang orangtua yang mencintai mereka, melihat sekitarnya untuk belajar dan berkembang. Kami ingin melihat lebih banyak anak-anak yang bisa tersenyum melihat dunia, punya kesempatan belajar dan berkembang seperti anak-anak lainnya,” katanya.
Gejala Katarak Sejak Lahir
Saat lahir, bayi-bayi dengan katarak kongenital ini memiliki mata yang diselimuti lapisan putih yang membuatnya tidak bisa melihat dan merespon gerakan di sekitarnya. Jika tidak ditangani dengan benar, masalah katarak kongenital pada anak ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak yang berlangsung di 1000 hari pertamanya.
Saat menemukan kondisi kelainan mata pada anak-anak yakni katarak kongenital, orangtua perlu melakukan langkah-langkah medis yang tepat agar indra penglihatan ini bisa diperbaiki.
Gejala awal katarak kongenital pada anak-anak biasanya terlihat pada pupil yang berwarna putih. Penyebabnya antara lain infeksi intra uterin dari ibu hamil ke janin yang merupakan genetik diturunkan dari orang tua, penyakit metabolik pada janin, dan atau kelainan mata lainnya.
Penyembuhan yang disarankan adalah operasi sedini mungkin begitu anak didapati mengalami katarak kongenital. Teknik operasi katarak kongenital sangat berbeda dengan teknik operasi katarak pada orang dewasa dan jika teknik operasi ini salah dilakukan (melakukan teknik operasi katarak dewasa pada katarak kongenital pada anak) maka anak akan kembali buta karena katarak akan muncul kembali.
Operasi katarak pada anak harus dilakukan segera, jangan terlambat. Setelah operasi bedah, rehabilitasi visual harus dilakukan secepatnya. Kacamata khusus ini harus segera diberikan agar anak dapat melihat lebih jelas dan mencegah amblyopia atau mata malas.
Rehabilitasi visual pada anak yang telah dioperasi katarak sangat penting karena akan memengaruhi tumbuh kembang anak.
“Itu sebabnya Optik Tunggal menyediakan kacamata dengan lensa khusus yang didesain sesuai anak-anak hingga 10 tahun,” jelas Alex.
Lensa yang disiapkan oleh ZEISS di Jerman memiliki ketebalan ukuran kacamata plus yang sangat tinggi. Selain ukuran ketebalan, ukuran lensa juga harus mengikuti ukuran khusus setiap anak karena ada parameter optikal yang menjadi pertimbangan.
Advertisement
Daftar ke Sini
Optik Tunggal mengalokasikan dana sebesar 10-12 juta rupiah untuk pembuatan setiap pasang kacamata khusus ini. Sebanyak 2025 pasang kacamata katarak kongenital akan diberikan kepada anak-anak dari keluarga pra-sejahtera yang membutuhkan.
“Optik Tunggal mempersilakan keluarga pra-sejahtera yang memiliki anak dengan katarak kongenital untuk menghubungi. Tim Optik Tunggal akan menerima data yang masuk dan membuat prioritas penerima kacamata khusus ini.
“Tidak hanya itu kami juga akan proaktif mengunjungi keluarga-keluarga tersebut di rumah mereka apabila tidak memungkinkan bagi mereka untuk mendatangi Optik Tunggal karena berbagai keterbatasan,” kata Alex.
Untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima kacamata khusus, masyarakat dapat menghubungi Optik Tunggal via Whatsapp di nomor 08118755192 (chat only) dan email optiktunggalpeduli@optiktunggal.com. Informasi terkait bisa dipantau di akun Instagram @optiktunggal #BersamaOptikTunggal #AyoLihatDunia.
Apresiasi Eks Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan periode 2014-2019, Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, menyebutkan 83 persen dari kemampuan manusia mengolah informasi berasal dari indera penglihatan. Siklus kehidupan manusia sejak lahir sampai lansia memerlukan penglihatan sebagai jendela dunia.
“Itu sebabnya kita harus menjaga dan memastikan kesehatan indra penglihatan dan mengambil langkah-langkah yang benar untuk mengatasi masalah penglihatan termasuk pada anak-anak,” katanya.
Dia mengapresiasi bantuan Optik Tunggal menyediakan kacamata gratis bagi rehabilitasi visual anak-anak pasca operasi katarak kongenital. Kacamata khusus ini sangat dibutuhkan tapi sangat mahal. Bantuan Optik Tunggal sangat membantu orangtua, yang juga ingin anak mereka tumbuh dan berkembang dengan normal.
“Lebih dari itu, bantuan kacamata ini memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kurang beruntung untuk bisa berkembang dan maju seperti anak-anak lainnya,” katanya.
Data anak-anak penderita katarak kongenital di Indonesia sangat terbatas. Sebuah studi oleh Eriskan dari RS Mata Cicendo Bandung (Januari 2017 - Desember 2019) melaporkan 224 kasus katarak, 94,64 persen adalah kongenital katarak dan 5,36 persen katarak yang memburuk (developmental cataracts). RS Mata Cicendo adalah rumah sakit pusat rujukan tingkat tiga.
Advertisement
Aksi Optik Tunggal
Sejak 2017 Optik Tunggal menggelar inisiatif-inisiatif sosialnya melalui Optik Tunggal Peduli dan memberikan berbagai bantuan untuk meningkatkan penglihatan pada anak-anak, orangtua, dan lansia yang mengalami kelainan penglihatan.
Tahun 2017 Optik Tunggal mengajak konsumen dan bekerja sama dengan merek kacamata Agnes B memberikan sumbangan untuk anak-anak jalanan di Yayasan Anyo, Free Eye Check Up (FEC) dan kacamata gratis untuk anak-anak, orang tua, dan lansia di Desa Kadongdong, Garut (2019).
Selanjutnya Program Sejuta Kacamata bersama Mal Taman Anggrek di kolong tol Ciputat (2019), FEC dan kacamata gratis untuk lansia di Klenteng Serang (2020), FEC dan kacamata gratis untuk anak-anak Yayasan Cinta Anak Bangsa (2022), serta 90 kacamata gratis untuk anak-anak dengan katarak kongenital (2019).