Sejarah Singkat Blackrock, Perusahaan Manajemen Aset Terbesar di Dunia

Sudah selama 30 tahun terakhir BlackRock berkembang dari delapan orang menjadi perusahaan terbesar di dunia dan dipercaya dalam mengelola banyak aset dan manajer investasi lainnya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 25 Okt 2022, 20:32 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2022, 20:20 WIB
Blackrock
Ilustrasi BlackRock. (Foto: Dramstime)

Liputan6.com, Bandung - BlackRock merupakan sebuah perusahaan manajemen aset terbesar di dunia. Banyak klien yang dikelola oleh BlackRock mulai dari korporasi yang besar, perusahaan ventura, hedge fund, perusahaan keluarga, bahkan sampai dana pensiun untuk berbagai jenis aset.

Produk-produk seperti Amazon, Google, Microsoft, Netflix, Starbucks, Tesla, Disney, dan banyak lagi produk lainnya dikelola dananya oleh perusahaan tersebut.

Selama 30 tahun terakhir, BlackRock berkembang dari delapan orang menjadi perusahaan terbesar di dunia dan dipercaya dalam mengelola banyak aset dan manajer investasi lainnya. BlackRock menjadi sebuah platform yang berkomitmen untuk terus memberikan nilai jangka panjang bagi kliennya serta pemegang sahamnya.

Dilansir dari situs resmi BlackRock, perusahaan ini dimulai pada 1988 di mana saat itu hanya dimulai oleh delapan orang dalam satu ruangan yang mempunyai tekad dalam mengutamakan kebutuhan serta kepentingan dari kliennya.

Pendiri dari BlackRock yakin bahwa mereka dapat mengelola aset dengan cara yang lebih baik kepada klien mereka dan memberikan manfaat serta semangat kepada mereka dalam memahami serta mengelola risiko.

BlackRock sendiri dipimpin oleh Laurence Douglas Fink yaitu lelaki kelahiran 2 November 1952 yang mempunyai julukan “King of Wall Street” hingga julukan “Manusia 10 triliun dollar”.

Laurence atau akrab disapa Larry Fink telah menjadi founder sekaligus CEO BlackRock. Ia merupakan anak dari seorang pemilik toko sepatu dan guru bahasa Inggris, ia berkuliah di Universitas California dengan gelar sarjana Ilmu Politik.

Pada 1974, ia juga berkuliah di UCLA Anderson Graduate School of Management di bidang Real Estate. Kemudian, pada 1976 ia juga bergabung dengan First Boston yaitu bank investasi.

Dalam bank tersebut, Larry mempunyai jenjang karier yang sangat gemilang dan membuat namanya menjadi legenda. Meskipun begitu, pada 1986 Larry harus jatuh dari nama, citra, hingga kariernya menjadi hancur karena prediksinya yang salah atas tingkat suku bunga dan membuat perusahaan merugi.

Keluar dari First Boston

Dua tahun menjadi orang yang paling tidak disukai, akhirnya Larry meninggalkan First Boston pada 1988. Karena kejadian tersebut membuat dirinya mau tidak mau harus keluar karena banyak yang tidak ingin berbicara dengannya.

Meski begitu, kini dengan BlackRock pekerjaannya dalam perusahaan investasi tersebut sangatlah menakjubkan. Ia menjadi CEO pengelola keuangan terbesar di dunia karena ia dapat memutar uang investor di berbagai aset dan jumlah dana tersebut tidak main-main besarnya. Maka tidak heran jika perusahaannya disebut sebagai perusahaan manajemen aset terbesar di dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya