KTT G20 di Bali, Ini 4 Agenda Utama Danone Indonesia Merawat Alam

Danone Indonesia berkomitmen untuk mencapai Emisi Nol (Net Zero Emissions) pada 2050.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 12 Nov 2022, 16:28 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2022, 00:17 WIB
Danone Indonesia dalam Diskusi Corporate Governance to Drive Decarbonization
Danone Indonesia dalam Diskusi Corporate Governance to Drive Decarbonization

Liputan6.com, Denpasar - Isu perubahan iklim merupakan salah satu pokok bahasan utama dalam gelaran presidensi Indonesia di KTT G20. Untuk menekan dampak negatif dari perubahan iklim dibutuhkan lebih banyak upaya dan campur tangan berbagai pihak.

Berkomitmen mendukung penurunan emisi gas rumah kaca, KADIN Net Zero Hub menggandeng sejumlah pemangku kepentingan untuk terlibat dalam Indonesia Net Zero Summit 2022 di Bali, yang mengusung tema Decarbonization at All Cost.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk membuat kebijakan yang tepat dalam menghadapi perubahan iklim.

“Pemerintah memiliki tanggung jawab besar terhadap generasi berikutnya, sehingga kebijakan yang diambil harus tepat. Sekitar 78 persen emisi karbon dunia disumbang dari anggota G20, untuk itu menjadi penting bagi kita untuk mengambil langkah yang strategis untuk meminimalisir dampak tersebut. Jadi semua kebijakan yang kita buat itu harus betul-betul kita hitung dengan cermat," tegas Luhut di Bali, Jumat (11/11/2022).

Masih dalam rangkaian pembukaan acara ini, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia M. Arsjad Rasjid P.M menyampaikan kKredibilitas perusahaan menjadi sangat krusial dengan tuntutan konsumen global terhadap tanggung jawab operasi bisnis perusahaan, yang tentunya mengubah cara kita dalam menjalankan bisnis.

Perubahaan tidak akan terjadi tanpa regulasi terukur, yang mana memungkinkan energi terbarukan untuk dapat diakses oleh seluruh industri agar perusahaan dapat menerapkan strategi yang berkelanjutan.

"Dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan Net Zero agar kita menjadi lebih kuat untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi berikutnya.”

Berangkat dari kesamaan visi untuk menurunkan emisi karbon, Danone Indonesia terlibat aktif dalam rangkaian kegiatan diskusi yang diadakan bertema 'Corporate Governance to Drive Decarbonization'.

Melalui visi One Planet One Health, Danone percaya adanya keterkaitan yang kuat dan langsung antara kesehatan masyarakat dengan kesehatan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. Visi ini diwujudkan salah satunya lewat komitmen untuk mendukung pengurangan emisi karbon.

 

4 Fokus Utama Danone

Danone Indonesia dalam Diskusi Corporate Governance to Drive Decarbonization
Danone Indonesia dalam Diskusi Corporate Governance to Drive Decarbonization

Chief Executive Officer Danone Indonesia, Connie Ang, mengatakan, Danone Indonesia berkomitmen untuk mencapai Emisi Nol (Net Zero Emissions) pada 2050. Komitmen untuk mencapai tujuan ini telah terefleksikan di seluruh rantai pasok.

"Danone Indonesia juga telah menerapkan tata kelola perubahan iklim untuk mempercepat perjalanan dekarbonisasi, serta memastikan bahwa kami menindaklanjuti komitmen ini dengan strategi nyata,” ujar Connie.

Danone Indonesia berfokus pada empat agenda yang menjadi inti dari agenda perlindungan alam yang diimplementasikan oleh perusahaan, yaitu memerangi perubahan iklim, melindungi siklus air, membantu membangun ekonomi sirkular, serta mempromosikan pertanian regeneratif.

“Secara global, Danone telah mengurangi intensitas emisi hingga 27 persen jika dibandingkan pada 2015 dengan memangkas konsumsi energi, mempromosikan penggunaan energi terbarukan seperti pemakaian solar panel dan boiler biomassa, menerapkan praktik pertanian regeneratif, menghilangkan deforestasi di sepanjang rantai pasok, menciptakan kemasan yang sirkular, dan mengimbangi emisi yang tersisa,” jelas Connie.

Sebagai salah satu upaya melindungi siklus air, Danone Indonesia menerapkan Danone Water Policy, seperangkat kebijakan perusahaan yang dilaksanakan untuk mengamankan keberlanjutan sumber daya air. Danone Indonesia pun memiliki komitmen untuk mencapai Positive Water Impact pada tahun 2030, dimana kita dapat mengembalikan air lebih banyak dari yang digunakan.

Danone Indonesia juga menerapkan pendekatan ekonomi sirkular pada kemasannya dengan mempromosikan model bisnis yang dapat digunakan kembali melalui galon guna ulang, yang juga terbukti diproduksi dengan 83% emisi yang lebih sedikit dibandingkan dengan galon sekali pakai.

Melalui AQUA Life, Danone Indonesia telah meminimalisir emisi karbon di setiap tahap siklus hidup botol kemasan. Mulai dari bahan baku produksi yang sepenuhnya dapat didaur ulang, penerapan energi terbarukan hingga upaya offsetting untuk mengimbangi emisi yang tersisa,

“Saat ini AQUALIFE telah menjadi minuman bersertifikat Netral Karbon (Carbon Neutral) pertama di Indonesia, mengacu pada standar internasional PAS 2060 oleh Carbon Trust,” tambah Connie.

Di sisi internal, Danone telah menjalankan sebuah mekanisme tata kelola iklim yang menyeluruh di seluruh operasional perusahaan di seluruh dunia. Untuk memantau implementasi tata kelola iklim tersebut, Dewan Direksi baik di tingkat global hingga di tingkat lokal menetapkan peran dan tanggung jawab dari masing-masing anggota, membentuk komite One Planet One Health, serta memantau pencapaian aksi mitigasi perubahan iklim menggunakan indikator kinerja utama di tingkat manajerial.

Selain itu, Danone juga mengidentifikasi risiko dan peluang dari inisiatif pengurangan emisi serta potensi dampaknya terhadap bisnis, serta berkolaborasi lintas rantai pasok untuk mengimplementasikan solusi terhadap perubahan iklim.

“Kami percaya bahwa sektor swasta memiliki peran penting untuk menjadi pendorong dan akselerator pencapaian target-target net zero emissions. Namun, kami juga sangat butuh dukungan dari seluruh pihak terkait, di antaranya pemerintah, organisasi masyarakat, akademisi, agar kita bersama-sama dapat meraih masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi generasi kita selanjutnya,” tutup Connie.

 

Dalam kegiatan ini, Danone Indonesia turut memberikan informasi mengenai upaya pengurangan emisi karbon di sepanjang rantai pasoknya. Selain itu, juga dilakukan edukasi kepada pengunjung sehingga mereka dapat mulai menghitung jejak karbon yang dihasilkan dari perjalanan yang ditempuh menuju lokasi kegiatan.

Peserta juga diajak untuk menetralisir emisi tersebut melalui penanaman pohon di Bali yang akan difasilitasi dan dipantau pertumbuhannya oleh Danone Indonesia.

Net Zero Hub

Di kesempatan yang sama, Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan KADIN, Muhammad Yusrizki, mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk segera mengimplementasikan strategi pengurangan emisi karbon.

“Net Zero Hub merupakan upaya yang kami lakukan sebagai platform untuk mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menekan dampak perubahan iklim," katanya.

Peran perusahaan multinasional seperti Danone Indonesia menjadi sangat penting karena pengalaman perusahaan yang mumpuni dalam mengurangi emisi karbon dapat dijadikan contoh bagi perusahaan-perusahaan lain dalam menciptakan inisiatif-inisiatif serta strategi bisnis yang mengedepankan ekosistem berkelanjutan di seluruh rantai pasok.

"Sehingga kita bersama-sama dapat mencapai target Indonesia Net Zero."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya