5 Penyebab Kita Sering Mengalami Writer's Block

Writer's block adalah kebuntuan menulis yang bersifat sementara yang bisa dialami oleh penulis mana pun.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 23 Nov 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 10:00 WIB
Terdapat 8-12 Suku Kata
Ilustrasi Menulis Syair Credit: unsplash.com/Charice

Liputan6.com, Bandung - "Writer's block is a temporary or lasting failure to put words on paper. It can hit every writer, if only for a few minutes or a day or two, but it becomes a real problem when the writer is not reaching targets and when they feel incapable of completing a piece of work." (The Royal Literary Fund)

Jika diterjemahkan, kurang lebih artinya writer's block adalah kebuntuan menulis yang bersifat sementara yang bisa dialami oleh penulis mana pun.

Writer's block akan menjadi masalah kalau sampai terjadi berkepanjangan yang menyebabkan penulis tak dapat menghasilkan tulisan apapun dalam waktu lama.

Writer's block tidak hanya dialami oleh penulis novel saja. Kadang, kita yang sehari-hari menulis artikel ratusan kata saja juga mengalaminya. Wajar kalau kadang burnout, semangat menulis turun, hingga tidak tahu lagi harus menulis apa.

Writers block bisa terjadi akibat kelelahan. Misalnya sudah seharian berpikir keras, harus menulis ketika selesai kuliah, atau baru saja melakukan aktivitas fisik. Namun, ada lagi alasan lain yang mengakibatkan writer's block. Apa saja ya?

1. Kurang baca

Ilustrasi membaca, buku, teks
Ilustrasi membaca, buku, teks. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Ide menulis memang bisa datang dari mana saja, tapi terutama biasanya dari banyak membaca. Makanya, sering-sering membaca dari mana saja, misalnya dari majalah, koran, artikel sejenis, media daring, dan lain-lain.

Kurang baca ibarat badan yang tidak pernah dikasih gizi. Otak juga butuh asupan nutrisi, loh.

2. Kurang latihan

Tiap hari nulis kok dibilang kurang latihan? Tenang, enggak perlu ngegas. Sehari-hari memang kita sudah menulis, tapi biasanya nulisnya "penuh aturan". Ya enggak? Topiknya ini, nulisnya harus begini.

Coba sesekali waktu lakukan free writing. Nulis apa saja yang ada di pikiranmu. Tidak perlu mikirin topik, tulis saja apa yang kamu mau.

3. Kurang olahraga

Olahraga mampu memperlancar peredaran darah ke otak. Kalau peredaran darah lancar, kerja otak jadi optimal sehingga akan lebih banyak mengalirkan ide buat nulis.

Peredaran darah terhambat, daya ingat terlambat dan menjadi susah konsentrasi. Makanya penulis pun akan sering mengalami writer's block. Jadi, jangan cuma jari yang digerakkan, badan juga harus digerakkan, ya.

4. Kurang Istirahat

Istirahat
Ilustrasi Istirahat. Photo by Drew Coffman on Unsplash

Menulis itu aktivitas yang menguras tenaga. Karena itu, istirahat juga penting. Tidur hingga 8 jam dan makan 3 kali sehari jangan dilewatkan. Kamu butuh tenaga untuk bisa bekerja dengan baik.

5. Kurang Gaul

Pekerjaan sebagai penulis kadang "memaksa" kita untuk selalu menyendiri. Jadinya, tanpa sadar kita pun terisolasi. Padahal interaksi sosial itu penting buat manusia yang memang pada dasarnya adalah makhluk sosial.

Cobalah ajak teman-teman untuk berkumpul sesekali. Kamu bisa tukar ide, pengalaman, dan diskusi apa saja yang seru. Dijamin pulang ngumpul, otak kamu langsung fresh.

Bagamaina nih, sekarang sudah tahu kan penyebab terjadinya writer's block? Kalau kamu, apa penyebab yang biasa terjadi saat writer's block?

Penulis: Fathia Uqimul Haq

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya