Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria Wafat Diduga karena Kelelahan

Selama berkiprah di Persis, banyak sekali karya tulis baik buku atau kitab yang dihasilkan sang kiai, yang menjadi rujukan keilmuan di kalangan Persis di Indonesia.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Nov 2022, 08:32 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 08:21 WIB
Diduga kelelahan setelah mengisi pengajian di wilayah Bandung, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) KH Aceng Zakaria wafat, Senin (21/11/2022) malam di RSU Intan Husada, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Diduga kelelahan setelah mengisi pengajian di wilayah Bandung, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) KH Aceng Zakaria wafat, Senin (21/11/2022) malam di RSU Intan Husada, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Diduga karena kelelahan setelah mengisi pengajian di wilayah Bandung, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) KH Aceng Zakaria wafat, Senin (21/11/2022) malam di RSU Intan Husada, Garut, Jawa Barat.

“Alhamarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Intan Husada sekitar pukul 21.48 WIB malam tadi,” ujar salah satu Anggota Senat Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Garut, Heri Mohammad Tohari, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, aktivitas Pimpinan Ponpes Persis Rancabango Garut, sekaligus Ketua Umum PP Persis itu cukup padat dalam membina umat, terutama di kalangan jemaah Persis di Indonesia.

“Sehari sebelumnya, sebelum wafat masih mengisi pengajian di Ponpes Firdaus Pangalengan, Bandung hingga larut malam,” ujar dia.

Kabar meninggalnya salah satu tokoh kharismatik di lingkungan Persis tersebut itu, ujar dia, cukup mengagetkan semua pihak, terlebih selama ini KH Aceng Zakaria terkenal energik di tengah padatnya aktivitas keagamaan.

“Jelas bagi kami kehilangan besar, beliau sosok panutan dan sangat dituakan hingga mampu merekatkan semua generasi di lingkungan Persis,” ungkap dia.

Berdasarkan informasi yang ia terima, sebelum mengembuskan napas terakhir, KH Aceng Zakaria mengalami demam dan sesak napas sejak siang, setelah malam sebelumnya mengisi pengajian di wilayah Bandung.

“Siang dibawa ke RSU Intan Husada, pada malam hari beliau wafat meninggalkan kita semua, semoga husnul khatimah dengan segala pengabdiannya bagi umat selama ini,” ujar dia berkaca-kaca.

Doktor lulusan UPI Bandung itu mencatat, selama berkiprah di Persis, banyak sekali karya tulis baik buku atau kitab yang dihasilkan KH Aceng Zakaria, yang menjadi rujukan keilmuan di kalangan persis di Indonesia.

“Saya sendiri mencatat ada 103 karya tulis yang beliau hasilkan, belum yang belum diketahui lagi, beliau sangat aktif menulis, bahkan ada satu kita namnya 'Almuyasar' dipakai salah satu rujukan ormas di Indonesia,” ujarnya.

Selama memimpin Persis, KH Aceng Zakaria dikenal dekat dengan semua kalangan ormas Islam, hingga menjadi salah satu tokoh perekat umat.

“Beliau sangat moderat dan di Persis sendiri mampu menyambungkan lintas generasi,” ujar dia.

Rencananya, jenazah KH Aceng Zakaria akan dimakamkan pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB, di area makam keluarga Kudangsari, Rancabango, berdekatan dengan ponpes Persis Rancabago, yang selama ini dipimpinnya.

“Mohon maaf soal siapa yang nanti akan melanjutkan kiprah beliau di pesantren termasuk di PP Persis, itu ada pembicaraan pihak keluarga,” ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya