Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah pulau di Kabupaten Bengkalis menghadapi abrasi sangat serius. Setiap tahun, daratan di daerah pesisir berkurang atau longsor karena tergerus ombak laut.Â
Terakhir terjadi di Desa Simpang Ayam, di mana ada 25 hektare tanah luluh lantak karena terjangan ombak laut. Selain melahap perkebunan warga, longsor karena ombak ini memutus akses warga seperti jembatan dan jalan.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Polres Bengkalis Ajun Komisaris Besar Indra Wijatmiko turun ke lokasi meninjau tanah yang longsor itu bersama personel Kodim dan aparatur pemerintah setempat.Â
"Untuk korban jiwa nihil, begitu juga dengan rumah warga, tapi ini harus ditanggulangi agar tidak terulang lagi," kata Indra, Selasa petang, 13 Desember 2022.
Hasil pengumpulan informasi di lapangan, pergeseran tanah ini pernah terjadi pada tahun 2021. Kemudian terulang lagi pada Desember tahun ini.Â
"Bulan terjadinya sama antara tahun lalu dan tahun ini," ujar Indra.Â
Â
Â
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Kordinasi dengan Bupati
Indra menjelaskan, perkebunan yang terdampak longsor terdiri dari karet dan pertanian masyarakat. Ada juga perkebunan sawit yang dikelola oleh perusahaan.Â
"Hal ini sudah dikoordinasikan dengan Bupati Bengkalis untuk menanggulangi bencana ini," kata Indra.Â
Sebagai langkah awal, Polres bersama TNI serta pemerintah daerah membuat posko darurat. Selanjutnya akan dilakukan normalisasi kanal di sekitaran pergeseran tanah.
Advertisement