Kemenag Gandeng Tokoh Agama dan Ormas di Garut Jaga Keharmonisan Jelang Pemilu 2024

Silahkan berikan peluang kepada politikus untuk memberikan edukasi politiknya, tapi jangan menyampaikan politik praktis yang mendukung salah calon atau partainya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 23 Des 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2022, 22:00 WIB
ementerian Agama (Kemenag) Garut, Jawa Barat mengajak puluhan tokoh ormas termasuk tokoh lintas agama, menjaga kondusifitas Garut menghadapi tahun politik tahun depan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
ementerian Agama (Kemenag) Garut, Jawa Barat mengajak puluhan tokoh ormas termasuk tokoh lintas agama, menjaga kondusifitas Garut menghadapi tahun politik tahun depan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kementerian Agama (Kemenag) Garut, Jawa Barat mengajak puluhan tokoh ormas termasuk tokoh lintas agama, menjaga kondusivitas Garut menghadapi tahun politik tahun depan.

"Mereka memberikan saran, masukan bagaimana bahan menjelang 2023-2024 agar Garut lebih harmonis lagi, lebih sinergi lagi lebih rukun lagi," ujar Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat, selepas ‘Kopi Darat’ Silaturahmi Tokoh Lintas Agama Kabupaten Garut, di Kantor Kemenag Garut, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya, masukan dan saran para tokoh ormas dan tokoh lintas agama dinilai penting, sebagai masukan bagi pemerintah dalam menjaga kondusivitas masyarakat menjelang tahun politik.

"Pinsipnya kami sangat mendukung, mengapresiasi tahun politik 2023-2024," kata dia.

Meskipun demikian, pihaknya memberikan catatan kepada seluruh tokoh ormas dan tokoh lintas agama, untuk menghindari penggunakan sarana dan fasilitas tempat ibadah untuk kepentingan politik praktis.

"Silahkan berikan peluang kepada politikus untuk memberikan edukasi politiknya, tapi jangan menyampaikan politik praktis yang mendukung salah calon atau partainya," papar dia.

Tidak hanya itu, seluruh ormas dan tokoh lintas agama sepakat menjaga kegiatan serupa secara berkala, sebagai upaya bersama dalam memudahkan koordinasi selama momen tahun politik berlangsung.

"Kami akan melaksanakan pertemuan setiap tiga bulan sekali secara berkala, tiga bulan yang akan datang di MUI Garut, kemudian tiga bulan yang akan datang lagi sampai akhir tahun," kata dia.

Dengan upaya itu, kekhawatiran terjadinya hadirnya sikap intoleransi dan politik identitas atas nama agama yang mengancam masyarakat, bisa dihindari sejak dini.

"Intinya Kemenag siap terus men-support kegiatan-kegiatan serupa dengan ormas dan tokoh agama dalam rangka membangun koordinasi," kata dia.  

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut Nurodin mengatakan, saat ini, kondisi Garut terbilang kondusif menjelang datangnya tahun politik 2023-2024.

"Ada yang bilang dari luar kalau mau mencontoh hidup rukun antar umat bergama contohlah Garut, ini sebuah pengakuan yang jelas bisa menjadi motivasi bagi kita tetap menjaga Garut adem, ayem, aman terkendali," kata dia.

Ia menyatakan, memasuki tahun politik, sudah saatnya ketua ormas termasuk para tokoh lintas agama, memberikan pemahaman pentingnya berdemokrasi yang baik agar mampu menjaga kondusivitas lingkungan.

"Hindari munculnya kelompok intoleransi pemilu dan kelompok radikalisme berbaju agama yang akan menghancurkan dan memecah belah masyarakat," dia mengingatkan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya