Liputan6.com, Bandung - Pengisi suara Justin Roiland dan salah satu pencipta Rick and Morty saat ini dikabarkan diputuskan hubungan kontrak kerjanya dengan distributor serial Adult Swim. Hal tersebut terjadi setelah Roiland didakwa karena melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Baca Juga
Advertisement
Pemecatan tersebut juga dikonfirmasi di media sosial Twitter resmi Rick and Morty yang dirilis pada Rabu (25/1/2023) pagi dini hari. Pihak perusahaan menyatakan telah mengakhiri hubungan kerja dengan Justin Roiland dan Rick and Morty akan lanjut season 7 dengan kru lain.
"Adult Swim telah mengakhiri hubungannya dengan Justin Roiland. Rick and Morty akan terus berlanjut. Kru berbakat dan berdedikasi bekerja keras di Season 7," tulis akun @RickandMorty.
Justin Roiland sendiri dikenal tidak hanya sebagai pengisi suara di karakter Rick and Morty, tetapi juga sebagai co-creator. Proyeknya dalam seri lain juga sudah ada banyak seperti serial Solar Opposites hingga Koala Man.
Melansir dari IMDb, Justin Roiland mempunyai nama lengkap Mark Justin Roiland. Ia lahir pada 21 Februari 1980 di Stockton, California, USA.
Justin dikenal sebagai seorang aktor suara, animator, penulis, produser, hingga sutradara. Karier yang membuatnya terkenal adalah ketika ia menjadi pengisi suara sekaligus co-creator untuk animasi Rick and Morty dari Adult Swim. Dia juga menjadi pengisi suara untuk karakter utama bernama Korvo di serial Solar Opposite.
Sudah ada banyak serial televisi yang ia sutradarai, produksi, dan pengisian suara. Roiland tidak hanya membuat sebuah serial, namun juga membuat game. Seiring dikeluarkannya dari Adult Swim, ia juga keluar dari pengembang video game bernama Squanch Games.
Adapun dalam hubungan asmaranya mengutip dari Vizaca, ia pernah menjalin hubungan pada 2013 lalu bersama seorang wanita. Namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama dan keduanya berpisah dalam waktu yang tidak lama.
Untuk kasus kekerasan yang saat ini membuat Justin Roiland diputus kontraknya adalah karena ia didakwa telah melakukan pelanggaran kekerasan dalam rumah tangga terhadap mantan pacarnya.Â