Bandung Dilanda Cuaca Dingin, Apa Kata BMKG?

Cuaca dingin yang terasa belakangan ini diakibatkan dari angin kencang yang sering terjadi sejak awal Februari

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 23 Feb 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2023, 17:00 WIB
Hujan
Hujan mengguyur wilayah Kota Bandung pada Jumat (14/8/2020). BMKG memprediksi potensi hujan akan terjadi di musim kemarau. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Belakangan ini cuaca Kota Bandung terasa lebih dingin dibanding biasanya. Curah hujan pun masih sering terjadi.

Prakirawan Cuaca Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Yan Firdaus Permadhi mengatakan, hal ini ada kaitannya dengan kejadian La Nina panjang yang terjadi selama tiga tahun berturut-turut.

“La Nina panjang menyebabkan suhu permukaan laut di sekitar Jabar itu rendah," kata Yan via keterangan tertulis, Kamis (23/2/2023).

Meskipun begitu, menurutnya suhu saat ini sebenarnya lebih hangat dibandingkan suhu normal sepanjang 30 tahun terakhir. Suhu di Februari yang normalnya berada di 20 derajat celcius sepanjang 30 tahun terakhir, saat ini suhu minimumnya 21 derajat.

“Bulan Januari juga suhu minimum normalnya 20 derajat celcius. Kalau kita rata-ratakan 20,8 derajat celcius, lebih hangat dari suhu normalnya,” ujarnya.

Namun, cuaca dingin di Bandung yang terasa belakangan ini diakibatkan dari angin kencang yang sering terjadi sejak awal Februari. Untuk curah hujan, menurutnya, masih sesuai dengan angka normal. Sepanjang November-Desember lalu nilainya masih normal. Namun, untuk Januari memang berkurang 75 persen dari normalnya.

“Untuk Februari kita masih tunggu nilainya. Namun, ada peluang di Maret dan April ini akan normal juga,” kata dia.

Ia memprediksi, pada bulan Ramadan nanti masih ada potensi hujan. Untuk itu, pihaknya masih akan terus memantau dinamika cuaca ke depannya. Untuk saat ini, Yan mengimbau agar masyarakat lebih waspada dengan angin kencang yang berpotensi bencana alam.

“Masyarakat hati-hati dalam perjalanan karena bisa menyebabkan pohon tumbang yang mencelakai pengendara di jalan,” tuturnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya