Liputan6.com, Garut - Puluhan santri dan pelajar kabupaten Garut, Jawa Barat nampak asik mengikuti kegiatan ‘Ngaji Jurnalistik, Ramadan 1444 H/2023 yang digelar pengurus Lembaga Ta’lif Wan Sahr (LTNU) Kabupaten Garut.
Kegiatan yang dibuka buat umum selama dua hari tersebut, menyajikan materi plus praktek di lapangan mengenai dunia jurnalistik secara lengkap dan aplikatif.
Baca Juga
“Sebenarnya kami membuka pendaftaran bukan hanya pelajar dan santri saja, tapi memang yang daftar kebanyakan dari kalangan mereka, rata-rata kelompok milenial,” ujar Ketua Pelaksana sekaligus pengurus LTNU PCNU Garut, Jayadi Supriyadin, di sela-sela kegiatan, Pesantren Luhur Alwasilah, Tarogong Kaler, Garut, Sabtu (8/4/2023).
Advertisement
Menurutnya, minat kalangan milenial kota Intan Garut terhadap dunia jurnalistik terus tumbuh. Tercatat 120 orang terdaftar di regitrasi pendaftran Ngaji Jurnalistik secara online tersebut. “Kami lihat ada juga dari penyuluh Kemenag, termasuk aktivis sosial yang daftar, tapi mereka memilih mengikuti secara daring,” ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta Ngaji Jurnalistik, mendapatkan materi mengenai pembuatan naskah media cetak dan online, kemudian naskah televisi, naskah siaran radio hingga proses editing video standar media nasional yang biasa dikerjakan para pewarta televisi di lapangan.
“Rata-rata peserta terlihat komunikatif, banyak bertanya dan suasananya hidup antara pemateri dan peserta,” ujarnya.
Tak berlebih, menghadirkan pemateri dari kalangan jurnalis media ternama, seperti Ridwan Mustopa, wartawan Kompas TV, Ii Solihin atau Boi wartawan MNC, Muhammad Salim dan portal NU Online, seluruh peserta semangat mengikuti seluruh sesi kegiatan yang disajikan panitia.
“Jelas ini pengalaman baru bagi saya, ternyata seperti itu cara menulis yang baik sebagai jurnalis, ada proses editing video, kemudian membuat naskah televisi itu, seru,” ujar Sahid, salah seorang peserta tampak bangga.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Respons Peserta
Menurutnya, kehadiran Ngaji Jurnalistik memberikan banyak pengetahuan baru mengenai dunia jurnalistik, tidak hanya materi soal menulis, tapi pengalaman yang disampaikan narasumber sebagai jurnalis, memberikan motivasi untuk mempelajari dunia jurnalistik secara utuh.
“Kebetulan ini juga ada hubungannya dengan pentingnya berliterasi di pesantren, jadi nyambung sekali,” kata dia.
Sahid berharap, kegiatan itu tidak hanya dilangsungkan dalam momen ngabuburit Ramadan, tapi bisa menjadi agenda berkala yang digelar LTNU sebagai lembaga publikasi dan informasi di bawah Nahdaltul Ulama (NU) tersebut.
“Mungkin juga kalau bisa roadshow soal media ke sekolah-sekolah atau pesantren, pemahaman kami mengenai dunia jurnalistik masih minim,” pinta dia.
Pengasuh Pesantren Luhur Alwasilah Garut KH. Tanthowi Djauhari mengapresiasi kegiatan Ngaji Jurnalistik itu. Menurutnya, kehadiran dunia publikasi dan jurnalistik di pesantren, diharapkan mampu memotivasi kalangan santri dan kiai, terbiasa berdakwah secara daring alias online.
“Saya berharap lebih banyak dan lebih sering lagi (kegiatan), sebab santri dan kiai di pesantren belum banyak yang memperhatikan itu, mereka membutuhkan pengetahuan mengenai publikasi,” ujarnya.
Advertisement