Dampak Siklon Tropis Ilsa di Selatan Pulau Sumba, Daerah-Daerah Ini Diimbau Waspada

Siklon tropis Ilsa yang berdampak menimbulkan hujan ekstrem dan angin kencang terpantau muncul di wilayah selatan Pulau Sumba, NTT.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 13 Apr 2023, 15:09 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 15:09 WIB
ilustrasi hujan deras.
ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

 

Liputan6.com, Kupang - Siklon tropis Ilsa yang berdampak menimbulkan hujan ekstrem dan angin kencang terpantau muncul di wilayah selatan Pulau Sumba, NTT. Terkait hal itu, BMKG mengimbau warga untuk mewaspada dampak yang ditimbulkan siklon tropis tersebut.

"Siklon tropis Ilsa yang terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 15.7°LS – 119.8°BT perlu diwaspadai karena masih memberi dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah NTT berupa hujan dan angin kencang," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis (13/4/2023).

Agung menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku 13-15 April.

Agung menjelaskan, selain siklon tropis Ilsa, aktifnya gelombang ekuatorial Rossby, suhu muka laut yang hangat, serta didukung adanya daerah konvergensi dan belokan angin di wilayah NTT mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah NTT.

Berbagai daerah di NTT yang berpeluang dilanda hujan ringan hingga deras yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat antara lain, Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Alor

Selain itu, Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur.

Agung mengimbau warga di daerah-daerah tersebut agar mewaspadai potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.

 

Evakuasi Mandiri

Dampak lain seperti pohon tumbang, jalanan licin, kerusakan atap bangunan dan fasilitas umum lainnya, kata dia, juga perlu diwaspadai warga saat beraktivitas di luar rumah.

"Sebisa mungkin jangan beraktivitas di luar rumah saat hujan deras jika tidak ada keperluan yang bersifat mendesak," katanya.

Agung menambahkan, warga yang bermukim di wilayah curam atau tebing patut lebih waspada dan segera mengevakuasi diri secara mandiri ketika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan objek pada jarak 30 meter tidak lagi terlihat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya