BMKG: Siaga Hadapi Hujan Ekstrem di Jabodetabek

BMKG memperingatkan potensi hujan ekstrem di Jabodetabek hingga 20 Maret 2025, dengan intensitas hingga 300 mm; modifikasi cuaca dilakukan untuk mitigasi bencana.

oleh Tim News Diperbarui 06 Mar 2025, 20:21 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 20:21 WIB
Cuaca Ekstrem Melanda Jakarta
Pengendara motor menggunakan jas hujan saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait potensi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Peringatan ini disampaikan menyusul prediksi puncak hujan yang diperkirakan terjadi antara tanggal 11 hingga 20 Maret 2025, dengan intensitas hujan yang sangat tinggi, mencapai 300 mm dalam 10 hari.

BMKG telah dan akan terus melakukan berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk modifikasi cuaca.

Lembaga pemerintah non-kementerian ini, yang berdiri sejak 1866, memiliki peran krusial dalam memberikan informasi dan peringatan dini cuaca, iklim, dan geofisika di Indonesia. Tugas BMKG mencakup meteorologi, klimatologi, dan geofisika, yang kesemuanya saling berkaitan dan penting untuk keselamatan dan pembangunan Indonesia. Peringatan dini BMKG sangat penting untuk menyelamatkan jiwa dan harta benda masyarakat.

Sebagai respon atas potensi bencana hidrometeorologi ini, BMKG telah mengerahkan tim selama 24 jam untuk memantau dan melakukan penyemaian awan. Hal ini merupakan bagian dari upaya modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG untuk mengurangi dampak buruk dari hujan ekstrem. Langkah ini menunjukkan keseriusan BMKG dalam menghadapi ancaman bencana alam dan melindungi masyarakat.

Promosi 1

Hujan Ekstrem dan Upaya Mitigasi BMKG

Waspada, Cuaca Ekstrim Ancam Jabodetabek
Pengendara terjebak banjir yang menggenangi jalan Bayangkara Pusdiklat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (2/11/2021). BMKG mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

BMKG memprediksi puncak hujan ekstrem di Jabodetabek akan terjadi pada periode 11-20 Maret 2025. Intensitas hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan.

Selain prediksi cuaca, BMKG juga aktif menganalisis data iklim jangka panjang untuk memahami tren iklim dan perubahan iklim di Indonesia. Informasi ini sangat penting untuk perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan mitigasi bencana di masa mendatang. Analisis data iklim juga membantu pemerintah dalam pengambilan kebijakan terkait perubahan iklim.

Modifikasi cuaca menjadi salah satu strategi utama BMKG dalam menghadapi potensi hujan ekstrem. Dengan melakukan penyemaian awan, BMKG berupaya mengurangi intensitas hujan dan mencegah terjadinya bencana yang lebih parah. Upaya ini dilakukan secara intensif dan terkoordinasi di seluruh wilayah yang berpotensi terdampak.

BMKG juga memantau aktivitas seismik, tsunami, dan gunung berapi sebagai bagian dari tugas geofisika. Peringatan dini gempa bumi dan tsunami sangat krusial untuk memberikan waktu bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri. Sistem pemantauan yang canggih dan akurat menjadi kunci dalam memberikan peringatan dini yang efektif.

Lima Balai Besar BMKG di Indonesia

Jalur Penghubung Jakarta dan Kota Tangerang Terendam Banjir
Hujan deras mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3) malam hingga Selasa (4/3/2025) pagi hari membuat sejumlah wilayah di Kota Tangerang, Banten terendam genangan air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, BMKG memiliki lima Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Kelima BBMKG tersebut adalah:

  • BBMKG Wilayah I Medan
  • BBMKG Wilayah II Ciputat
  • BBMKG Wilayah III Denpasar
  • BBMKG Wilayah IV Makassar
  • BBMKG Wilayah V Jayapura

Selain BBMKG, BMKG juga memiliki banyak stasiun dan pos pengamatan di seluruh Indonesia. Jaringan pengamatan yang luas ini memungkinkan BMKG untuk mengumpulkan data dan informasi cuaca, iklim, dan geofisika secara komprehensif dan akurat.

Akses Informasi BMKG

Informasi terkini dari BMKG dapat diakses melalui berbagai saluran, termasuk situs web resmi (bmkg.go.id), aplikasi mobile resmi, dan berbagai media massa. BMKG berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, dan mudah diakses oleh masyarakat.

Dengan akses informasi yang mudah, masyarakat dapat lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana hidrometeorologi. Pemantauan informasi cuaca secara berkala sangat dianjurkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.

Kesimpulannya, BMKG memainkan peran penting dalam memberikan peringatan dini dan informasi terkait cuaca, iklim, dan geofisika di Indonesia. Dengan berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk modifikasi cuaca dan sistem peringatan dini yang canggih, BMKG berupaya melindungi masyarakat dari dampak buruk bencana alam. Akses informasi yang mudah dan komprehensif juga menjadi kunci dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Infografis Banjir Jabodetabek.
Infografis Banjir Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya