TPA Darurat Cicabe di Kota Bandung Hanya Beroperasi Sementara

Sudah sekitar 500-600 ton sampah dikirim ke TPA tersebut.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 06 Mei 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 16:00 WIB
TPA Cicabe Kota Bandung
TPA Cicabe Kota Bandung. (Dok. Humas Pemerintah Kota Bandung)

Liputan6.com, Bandung - Operasional Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Cicabe di Kota Bandung disebut hanya akan berlaku sementara waktu hingga akses TPA Sarimukti kembali normal.

“Kalau TPA Sarimukti sudah normal sepekan atau dua pekan ke depan, kita kembali ke sana,” kata Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna dalam keterangannya di Bandung, Jumat 5 Mei 2023.

Ema menyebut, rata-rata ada sekitar 1.200 ton sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti setiap harinya. Saat ini, dengan adanya proses normalisasi TPA Sarimukti, sekitar 500-600 ton sampah tidak dapat terangkut.

Oleh karenanya, salah satu upaya yang dapat dilakukan Pemkot Bandung adalah mengoptimalkan TPA Cicabe sebagai tempat pembuangan akhir yang bersifat sementara.

“Saya berharap masyarakat dapat mengerti. Semoga kondisi di TPA Sarimukti pun menjadi normal,” ucapnya.

Ema juga menyampaikan, dalam dua hari ke depan Pemkot Bandung akan memperbaiki akses jalan menuju TPA Cicabe. Perbaikan itu meliputi pengerasan akses jalan agar dapat menampung truk berukuran sekitar 6 kubik yang mengangkut sampah.

“Sekitar dua hari ke depan, pengangkutan sampah ke TPA Cicabe akan berhenti. Kami akan perbaiki dulu aksesnya agar seimbang dengan kapasitas truk yang melintas,” kata Ema.

“Kota ini milik bersama. Mari bertanggung jawab secara proporsional, mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah, mana yang menjadi partisipasi masyarakat,” imbuh Ema.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung mengaktivasi kembali eks-TPA Cicabe sebagai TPA darurat untuk menangani sampah Kota Bandung. Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan, sudah sekitar 500-600 ton sampah dikirim ke TPA tersebut.

"Ini langkah darurat kami mereaktivasi eks TPA Cicabe. Sehingga saat ini alhamdulilah sudah sekitar 500-600 ton sampah geser ke sana. Sambil menunggu Pemprov Jawa Barat merealisasikan penanganan sampah di Legok Nangka," kata Ema, Rabu (3/5/2023).

ia mengimbau agar masyarakat bisa bijak dalam memproduksi sampah. Ia ingin mendorong agar warga masyarakat bisa menyelesaikan sampah di rumah masing-masing. Sehingga tidak semua sampah dibuang di tempat akhir.

"Sampah ini tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai berpikir sampah itu harus berakhir di TPA. Tetapi coba kita kelola sampah di rumah masing-masing untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA," pungkasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya