Jalan-Jalan ke Pasar Pagi Katoharjo Grabag Magelang yang Hanya Buka Seminggu Sekali

Para pedagang makanan tradisional menjajakan dagangannya mulai pukul 06.00 sampai 11.00 WIB.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Mei 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2023, 03:00 WIB
Pasar Pagi Katoharjo Magelang
Para penjaja makan tradisional yang ada di pasar pagi Katoharjo, Grabag Magelang (foto: Hermanto Asrori)

Liputan6.com, Magelang - Sekalipun hanya buka setiap Minggu, pasar pagi Katoharjo Magelang tidak pernah sepi. Katoharjo, adalah sebuah nama desa di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Pasar pagi ini pertama kali dibuka pada 2018. Berawal dari antusias warga dan kepala desa setempat, untuk meningkatkan sumber daya manusia.

"Niatnya untuk pengembangan SDM masyarakat Katoharjo. Dengan tujuan mengenalkan dan menyuguhkan jajanan tradisional tempo dulu," ujar ketua pasar pagi Katoharjo, Amawi, Minggu (7/5/2023).

Ada beberapa hal langka yang bisa dijumpai di pasar pagi ini. Salah satunya, menjajakan makanan tradisional tempo dulu dengan harga paling mahal hanya Rp3.000.

Para pedagang makanan tradisional menjajakan dagangannya mulai pukul 06.00 sampai 11.00 WIB. Para pengunjung bisa menikmati jajanan tradisional seperti, aneka jenang, cetot (makanan yang terbuat dari ketela) dan nasi jagung.

Para pengunjung pun bisa langsung melahap jajanannya di tempat. Para pedagang telah menyediakan tempat untuk makan sembari menikmati pemandangan hamparan sawah.

Pasar pagi ini juga menggelar kesenian tradisional yang berbeda-beda setiap pekan.

"Kesenian yang tampil di sini berasal dari desa sekitar dan untuk biayanya disengkuyung (ditanggung dengan cara bersama-sama) oleh para pedagang yang ada di sini," ucap Ahmad Izroi, pengelola pasar pagi Katoharjo tersebut.

Karena keunikannya, pasar pagi Katoharjo kini juga sudah tercatat di Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang. Seiring berjalannya waktu, pasar pagi yang berada di bawah naungan Kepala Desa Katoharjo, Agus Suyono, juga menyediakan mainan anak-anak seperti persewaan mobil listrik, pancingan ikan-ikanan, mewarnai bahkan wahana flying fox.

Penulis: Hermanto Asrori

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya