Liputan6.com, Purbalingga - Siapa yang tak kenal dengan Desa Onje? Wilayah yang kental dengan nuansa budaya masa lalu dan religiusitas ini dikenal dengan keunikannya pada sisi budaya dan religi jika ditilik dari arus utama yang ada.
Ada situs masa lalu yang hingga sekarang masih bertahan dan dikunjungi banyak orang.
Ditemui seusai acara silaturahmi dan Halal Bi Halal Aparatur di Kecamatan Mrebet dengan Pemkab Purbalingga, Senin (15/5/2023) di Pendopo Kecamatan Mrebet, Kepala Desa Onje Kecamatan Mrebet, Mugi Ari Purwono mengatakan, wisata religi di Desa tersebut makin menjadi pilihan karena perhatian dari Pemkab Purbalingga.
Advertisement
Pada acara yang juga dihadiri Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiw itu, Kades Onje tersebut mengatakan banyak wisatawan religi yang datang ke Onje karena wilayah tersebut sudah mendapat sentuhan dari Pemkab sehingga wilayah Onje menjadi makin menarik dan nyaman untuk dikunjungi.
Baca Juga
“Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Bupati karena pada beberapa waktu lalu mendapatkan hibah Rp 10 juta untuk lebih menguatkan wisata religi Onje,” katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (20/5/2023).
Tak hanya dana hibah, di tahun 2021, Onje juga mendapatkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 100 juta.
Simak Video Pilihan Ini:
Destinasi Wisata di Onje
Makam Adipati Onje, Masjid Sayyid Kuning dan budaya khas mendapat perhatian. Kepala Desa Onje mengaku banyak wisatawan bahkan dari luar Purbalingga yang datang ingin berziarah ke beberapa tempat di Onje.
“Di beberapa tempat, banyak dikunjungi oleh peziarah dari luar daerah. Makam Adipati Onje, Masjid Sayyid Kuning itu menjadi ikon wisata di Onje,” ujarnya.
Sebagai informasi, Onje merupakan Kadipaten atau pusat pemerintahan di masa lalu. Onje juga dikenal karena keunikannya yang lain seperti komunitas Aboge (Alip Rebo Wage) yang hingga sekarang masih exist.
Ada festival menarik yaitu grebeg Onje yang diadakan setiap bulan Sya’ban dan sebelum adanya Pandemi, grebeg Onje bahkan menjadi agenda rutinan di Kabupaten Purbalingga.
“Kami harap wisata lain juga akan mengikuti geliatnya sehingga dampaknya akan semakin meluas,” pungkasnya.
Advertisement