Liputan6.com, Barito Kuala Seorang warga Alalak Tengah Kota Banjarmasin, Basran (57) sebelumnya sempat diduga tenggelam di Sungai Barito Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel). Dugaan tersebut akhirnya benar setelah Basran ditemukan di dekat tongkang dalam keadaan meninggal dunia.
Menurut keterangan anak korban, pada hari Selasa, 30 Mei 2023 Pukul 01.00 Wita, korban berangkat dari rumah untuk mencari barang rongsokan di sekitar Pulau Alalak. Biasanya beliau kembali ke rumah sekitar pukul 22.00 Wita pada hari yang sama.
Akan tetapi pada hari turun mencari rongsokan, korban belum kembali ke rumah hingga berjam-jam dari waktu pulang biasanya.
Advertisement
Baca Juga
Pada Rabu, 31 Mei 2023 pukul 08.00 Wita, kelotok beliau ditemukan hanyut di sekitar Pelambuan yang kemudian ditarik oleh keluarga korban.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Al Amrad membenarkan peristiwa tersebut atas laporan orang terjatuh dari kelotok di Pelambuan Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin.
"Kami mendapatkan informasi sore hari tgl 31 Maret 2023 sekitar pukul 16.00 Wita dari Deddy 911 (Potensi SAR), setelah mendapatkan informasi tersebut kami memberangkatkan personel guna langsung menggali informasi lebih lanjut dan melakukan proses pencarian," ujar Al Abrar, Kamis (1/6/2023).
Achmad Rusyandhy, Koordinator lapangan Basarnas Banjarmasin tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 Wita, kemudian langsung melakukan koordinasi dengan pihak keluarga. Selanjutnya, menuju ke arah biasa awal korban mencari rongsokan.
"Kami berkoordinasi dan menghimbau kepada pihak tongkang apabila terdapat tanda-tanda korban agar segera melapor ke pihak Tim SAR Gabungan, karena kondisi visibility terbatas pada malam hari dan angin yang cukup kencang, kami beserta pihak keluarga korban memutuskan untuk menghentikan sementara pencarian dan dilanjutkan besok kembali," ucap Achmad Rusyandhy.
Pada hari kedua, 1 Juni 2023, pencarian kembali dimulai pukul 07.00 WITA dengan melakukan penyisiran. Tim dibagi menjadi 2 unit Search and Rescue (SRU) atau satuan pencarian dan pertolongan dengan jarak pencarian sejauh 8 kilometer hingga memasuki wilayah Batola.
Sekitar 07.30 Wita Tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari pihak tongkang jika ada tanda-tanda korban di bawah tongkang mereka. Setelah mendapatkan informasi tersebut Tim SAR Gabungan langsung menuju lokasi dimaksud guna melakukan proses evakuasi.
"Korban kita temukan di sekitar tongkang dengan jarak sekitar 500 meter dari titik dugaan posisi terakhir pada koordinat 03° 16’ 29” S - 114° 33’ 39” E dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya korban dievakuasi ke rumah duka," Achmad Rusyandhy menjelaskan.