Liputan6.com, Medan Terbuka dan mempermudah investor berinvestasi di Kota Medan sudah menjadi komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Medan di bawah pimpinan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan.
Untuk mendukung keamanan dan kenyamanan para investor berinvestasi, Pemko Medan tengah membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Kemudahan Berinvestasi di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
"Perda tengah dibahas bersama DPRD Kota Medan. Insya Allah selesai tahun ini," kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution, saat menerima kunjungan kerja Duta Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Lu Kang, di Balai Kota Medan, Jumat (9/6/2023).
Advertisement
Baca Juga
Kedatangan Lu Kang didampingi Konsulat Jenderal Tiongkok untuk Medan, Zhang Min beserta jajaran dan Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Indra Wahidin bertujuan mempererat hubungan kerja sama antara Kota Medan dengan Tiongkok.
"Kota Medan sangat menyambut baik," ucap Bobby.
Â
Kerja Sama Lebih Luas
Bobby Nasution mengungkapkan, Pemko Medan telah menjalin hubungan kerja sama Kota Chengdu, Republik Rakyat Tiongkok, melalui sister city di bidang pendidikan. Diharapkan, kerja sama diperluas lagi dalam investasi dan kebudayaan.
"Dengan adanya investasi dan kerja sama lebih luas dari masyarakat Tiongkok, dapat membangun Kota Medan ke depan," ungkapnya.
Disebutkan Bobby, Kota Medan memiliki banyak etnis, salah satunya etnis Tionghoa. Masyarakat Tiongkok yang ada ikut serta membangun Kota Medan, salah satunya Tjong A Fie. Medan juga memiliki Museum Situs Kota China yang berada di Kecamatan Medan Marelan.
"Saya berharap dapat menjalin kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok untuk mengembangkan situs sejarah tersebut," sebutnya.
Advertisement
5 Program Prioritas
Bobby Nasution juga memaparkan 5 program prioritas Pemko Medan, yakni penanganan kesehatan, infrastruktur, banjir, kebersihan dan pembenahan heritage dengan pemberdayaan UMKM. Di bidang kesehatan, Pemko Medan mengembangkan Medan Medical Tourism untuk memajukan sektor wisata medis.
"Dengan Medan Medical Tourism, kita ingin menjadikan Medan sebagai daerah tujuan wisata medis di Indonesia. Selama ini potensi ekonomi di bidang kesehatan hilang setiap tahunnya mencapai Rp 6 triliun sampai Rp 8 triliun," jelasnya.
Di luar pengobatan medis dari rumah sakit, Medan juga memiliki pengobatan akupuntur dan lainnya. Untuk itu perlu dikemas lebih baik lagi, sehingga menjadi potensi yang lebih besar.
"Kami sangat membutuhkan tenaga profesional akupuntur, sebab ilmu dalam bidang itu dimiliki Tiongkok," ujarnya.
Selain dengan Republik Rakyat Tiongkok, Bobby Nasution juga menyampaikan bahwa Kota Medan juga akan melakukan kerja sama sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Belanda.
Dengan Korea Selatan akan dilakukan kerja sama terkait pengadaan penerangan jalan sebanyak 130.000 titik lampu di Kota Medan. Sedangkan dengan Belanda, dilakukan kerja sama pengelolaan TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan.
Kerja Sama dan komunikasi Penting
Dubes Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia , Lu Kang mengatakan, kerja sama dan komunikasi yang terjalin menjadi sangat penting dilakukan untuk menjaga hubungan bilateral antar kedua negara.
Apalagi selama ini Kota Chengdu dan Kota Medan sudah terjalin kerja sama sister city kurang lebih 20 tahun. Oleh karenanya, Tiongkok ingin memperluas kerja sama Pemko Medan.
"Kami harap Pak Wali Kota dapat berkunjung ke Tiongkok untuk melihat berbagai potensi yang ada, sehingga dapat dijalin kerja sama lebih luas lagi antara Republik Rakyat Tiongkok dengan Kota Medan," harap Lu Kang.
Advertisement