TNI-AD Manunggal Air, Penuhi Kebutuhan Air Bersih Bagi Masyarakat di Perbatasan Papua

Personel TNI AD melakukan perbaikan dan normalisasi serta pipanisasi bendungan air di perbatasan Skouw-Wutung yang menjadi sumber utama air bersih bagi seluruh masyarakat Skouw (RI) dan Wutung (PNG),

oleh Yudo Dahono diperbarui 24 Jul 2023, 00:47 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2023, 11:11 WIB
Perbaikan Bendungan Air di perbatasan Skouw-Wutung
Personel TNI AD saat melakukan ritual adat sebelum melakukan perbaikan dan normalisasi serta pipanisasi bendungan air di perbatasan Skouw-Wutung yang menjadi sumber utama air bersih bagi seluruh masyarakat Skouw (RI) dan Wutung (PNG). (Liputan6.com/ist)

 

Liputan6.com, Jayapura - Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak bersama Pangdam XVII/CEN Mayjen TNI Izak Pangemanan didukung oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS melakukan perbaikan dan normalisasi serta pipanisasi bendungan air. Upaya tersebut dilakukan personel TNI-AD di perbatasan Skouw-Wutung yang merupakan sumber utama air bersih bagi seluruh masyarakat Skouw (RI) dan Wutung (PNG), Sabtu (22/7/2023).

Berawal dari laporan masyarakat di perbatasan Skouw kepada Pos Komando Utama Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS bahwa mereka kesulitan akan air bersih, Tim TNI-AD Manunggal Air Kodam XVII/CEN Kolonel Cpl Reki Feriyanto bersama Wadansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa, Kapolsub Sektor Skouw, personel PLBN Skouw, serta masyarakat langsung melakukan peninjauan ke bendungan air di perbatasan Skouw-Wutung.

Ternyata bendungan tersebut telah tertimbun oleh lumpur, batu dan pasir yang longsor, serta pepohonan yang tumbang sehingga air tidak dapat mengalir secara normal dan menyumbat bak penampungan air. Selain itu juga ditemukan banyak pipa yang rusak, patah dan putus.

Berdasarkan laporan hasil peninjauan tersebut, Pangkostrad dan Pangdam XVII/CEN merespon secara positif dan atensi yang sangat tinggi dengan memberikan solusi segera melakukan perbaikan terhadap bendungan air dalam rangka mensejahterakan masyarakat yang tinggal di perbatasan Skouw-Wutung.

Perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Pangkostrad dan Pangdam XVII/CEN menciptakan kolaborasi antara aparat organik Kodam XVII/CEN, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS dan masyarakat setempat yang secara bersama-sama membersihkan bendungan air dan mengalirkan air bersih sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di perbatasan.

Dilakukan pembersihan bendungan air selama 3 (tiga) hari dengan menggunakan excavator, dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa dobel HDPE sepanjang 160 meter untuk mengganti pipa-pipa lama yang telah rusak.

 

Kebutuhan Primer

"Terima kasih kepada Bapak Pangkostrad, Pangdam XVII/CEN dan Satgas Pamtas Yonif 132/BS yang telah memberikan perhatiannya dengan tulus dan ikhlas kepada kami masyarakat perbatasan Skouw. Sekarang air sudah kembali mengalir lancar," ujar Ondo Afi Stenley.

Aktivitas perbaikan bendungan air ini dilaksanakan selama 6 (enam) hari, dan diakhiri dengan acara adat di lokasi bendungan air yang dilanjutkan dengan acara seremonial di Pos Komando Utama Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/BS yang mengundang seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di perbatasan Skouw, Papua.

Selain didistribusikan untuk masyarakat yang tinggal di perbatasan Skouw, dengan kembali normalnya aliran air bersih ini juga dapat dinikmati oleh para pelintas batas kedua negara, pedagang di pasar perbatasan, serta turis mancanegara maupun domestik.

"Pemenuhan akan air merupakan kebutuhan primer yang paling mutlak dan mendasar bagi semua makhluk hidup. Dengan terpenuhinya kebutuhan air tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami hadir untuk memberikan solusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi masyarakat Papua. TNI-AD selalu di hati rakyat," ungkap Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya