Ganasnya Ombak Laut Kidul Cilacap, Jenazah Nelayan Ditemukan Tersangkut Jaring

Jenazah nelayan korban perahu terbalik di Pantai Jetis asal Desa Dewa, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Slamet (45 th) akhirnya ditemukan, Minggu (23/7/2023)

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 24 Jul 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 03:00 WIB
Pencarian nelayan korban perahu terbalik di pantai selatan Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)
Pencarian nelayan korban perahu terbalik di pantai selatan Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)

Liputan6.com, Cilacap - Jenazah nelayan korban perahu terbalik di Pantai Jetis asal Desa Dewa, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Slamet (45 th) akhirnya ditemukan, Minggu (23/7/2023).

Jenazah korban ditemukan tersangkut jaring nelayan lain yang tengah mencari ikan di perairan Pantai Jetis, sekitar 3,6 kilometer arah barat dari lokasi perahu terbalik. Korban kemudian dievakuasi dan selanjutnya diantar ke rumah duka di Desa Dewa.

 

“Sekitar pukul 06.00 WIB, kita mendapatkan laporan dari warga, bahwa menemukan ada jenazah tersangkut di jaringnya. Kemudian kita informasikan ke relawan Jetis, berdasarkan informasi dari nelayan sekitar, korban adalah Bapak Slamet," kata Komandan Operasi SAR Jetis, Fajar Wadi, Minggu.

Sebelumnya, perahu yang ditumpangi Slamet bersama satu rekan lainnya, Sarmin terbalik dihantam ombak ketika berangkat melaut pada Jumat (21/7/2023).

Sarmin diselamatkan oleh nelayan lain, sementara Slamet dinyatakan hilang tenggelam. Sejak saat itu, pencarian terus dilakukan, namun tim gabungan terkendala ombak tinggi dan cuaca buruk.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Gelombang Laut Selatan Capai 6 Meter

Pencarian nelayan korban perahu terbalik di pantai selatan Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)
Pencarian nelayan korban perahu terbalik di pantai selatan Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas)

Fajar Wadi menjelaskan, saat ini ombak di laut selatan masih tinggi. Berdasar informasi BMKG, ketinggian ombak mencapai 4-6 meter di perairan selatan.

Karenanya, dia mengimbau agar nelayan tidak melaut agar tidak kembali memicu risiko korban jiwa. Pasalnya, pada pekan yang sama, insiden kecelakaan perahu terbalik juga terjadi di Kebumen dan menewaskan seorang nelayan.

BMKG Stasiun Meteorologi Tunggulwulung Cilacap mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di perairan selatan Sukabumi hingga Yogyakarta, beberapa hari ke depan. Ombak di perairan mencapai 4 meter, sementara ombak di lepas samudra mencapai enam meter.

Ketinggian gelombang ini berbahaya untuk seluruh jenis kapal, baik besar maupun kecil.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," bunyi peringatan dini tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya