Liputan6.com, Batam - Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 0,27 persen (mtm). Inflasi tersebut, didorong oleh kelompok transportasi khususnya peningkatan tarif angkutan udara dan laut.
Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi Kepri Adidoyo Prakoso mengatakan, selain tarif angkutan inflasi di Kepri didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Baca Juga
"Inflasi sempat tertahan oleh penurunan harga sejumlah aneka sayuran seperti sawi hijau dan bayam sejalan dengan melimpahnya pasokan dari sentra produsen serta penurunan harga telur dan daging ayam ras yang didorong oleh normalisasi harga setelah meningkat cukup tinggi pada bulan sebelumnya sejalan tingginya permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," kata Adidoyo Prakoso.
Advertisement
Menurut Adidoyo untuk Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,27 persen (mtm) dan 0,35 persen (mtm). Dengan demikian, inflasi tahun kalender gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,89 persen dan masih tercatat sebagai inflasi tahun kalender terendah se-Indonesia.
Selanjutnya, inflasi tahunan tercatat sebesar 2,29 persen atau masih terkendali dalam kisaran target inflasi nasional sebesar 3,01 persen.
TPID mendorong produktivitas bahan pangan di Kepulauan Riau, salah satunya melalui pembentukan kelompok bidang pertanian dan perikanan, bersinergi dengan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Kemkominfo.