Ahli Keselamatan Transportasi: Kecelakaan Lalu Lintas Bisa Dihindari Jika...

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih cukup tinggi. Maka perlu adanya mitigasi kecelakaan lalu lintas sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan.

oleh Yanuar H diperbarui 08 Sep 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 13:00 WIB
Kecelakaan lalu lintas
Sepeda motor korban kecelakaan lalu lintas rusak parah setelah menabrak trotoar di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Korban tewas di lokasi kejadian. (Dok Kepolisian)

Liputan6.com, Yogyakarta - Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2019 hingga 2021 menyentuh angka 103.645 kejadian pada tahun 2021 dengan tingkat kematian tergolong tinggi akibat kecelakaan berkendara di jalan.  Menurut Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan masih banyak pengetahuan yang belum diterapkan dalam menanggulangi kecelakaan lalu lintas yang akan berdampak pada minimnya data dimiliki sebagai acuan untuk menyusun regulasi mitigasi kecelakaan lalu lintas.

“Jika proses mitigasi ini didasarkan pada pengetahuan, tingkat kecelakaan lalu lintas akan turun secara signifikan,” ujar Ahmad dalam acara Summer School Professional Course yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu (06/09/2023). 

Wildan mengatakan hal ini terjadi sebab selama ini masih marak terjadi kelalaian, baik dari pengemudi maupun pemangku kepentingan yaitu pemerintah sebagai penyedia fasilitas umum dalam bertransportasi. Maka sangat penting pengetahuan mitigasi kecelakaan lalu lintas.

“Salah satu contoh kecilnya, masih banyak dijumpai di berbagai daerah rawan kecelakaan yang sangat minim terdapat papan peringatan yang kurang informatif, dimana seharusnya ini dikenal dengan istilah self-explaining road. Sehingga pengemudi dapat mengetahui permasalahan apa di depan, dan apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir tingkat bahaya,” jelas dosen di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal ini.

Wildan mengatakan pada suatu program keselamatan, target utamanya adalah menurunkan resiko orang mengalami kecelakaan, bukan mengurangi angka kecelakaan. Ia memandang bahwa kecelakaan hanya dapat terjadi dan selalu diawali dengan adanya bahaya. 

“Kecelakaan merupakan bagian dari suatu proses. Jika seseorang terpapar celaka, kemungkinannya hanya dua. Ia mengabaikan bahaya yang sudah ia ketahui maupun ia tidak memiliki pengetahuan terkait bahaya yang memang tidak diketahui sebelumnya,” imbuhnya.

Ia pun menyimpulkan jika hanya terdapat dua bentuk mitigasi dalam kecelakaan lalu lintas. Yaitu dengan menghilangkan bahaya sehingga kecelakaan tersebut tidak pernah terjadi lagi, atau dengan menurunkan resiko terjadinya kecelakaan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Masalah Utama di Indonesia

Professional Course yang menjadi bagian dari Summer School Road Traffic Safety merupakan program dari ASIASAFE, sebuah konsorium yang diinisiasi oleh Erasmus+ dan beranggotakan berbagai perguruan tinggi termasuk UMY yang menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia. 

Noor Mahmudah selaku Ketua dari Summer School Road Traffic Safety UMY  mengingatkan jika hingga saat ini kecelakaan lalu lintas masih menjadi masalah utama di Indonesia.

“Untuk merespon permasalahan ini, UMY khususnya melalui program magister Teknik Sipil yang bekerjasama dengan Erasmus+ ASIASAFE menggelar Professional Course di bidang keselamatan jalan. Sehingga pengetahuan terkait keselamatan lalu lintas dapat semakin ditingkatkan, sekaligus menjadi forum pertemuan antar pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan aksi keselamatan lalu lintas dan jalan di Indonesia,” jelas Noor.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya