Liputan6.com, Pati - Meski musim haji 2023 sudah selesai beberapa bulan lalu, namun masih saja menyisakan pertanyaan bagi ribuan jemaah dari Kabupaten Kudus dan Pati, Jawa Tengah. Hingga kini, mereka masih menantikan realisasi janji Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang akan menambah jatah air zamzam kepada para jemaah haji 2023.
Karena tak kunjung mendapat tambahan air zamzam, mereka mengaku di PHP alias diberikan harapan palsu oleh Menteri Yaqut. Sejumlah grup Whatssapp jamaah haji pun menjadi bahan diskusi. Mereka berharap tambahan air zamzam itu, bukan sekadar prank pemerintah kepada jemaah.
Kekecewaan tersebut salah satunya diungkapkan Arif, salah seorang jemaah haji asal Kabupaten Kudus. "Pihak Menteri Agama saat itu menjanjikan jatah air zamzam bagi jemaah haji akan ditambah. Dari yang awalnya 5 liter menjadi 10 liter," ujar Arif yang berprofesi sebagai pengusaha otomotif ini, Senin (25/9/2023).
Advertisement
Saat pemulangan, ia bersama ribuan jemaah haji lainnya hanya diperkenankan membawa lima liter air zamzam. Sedangkan sisanya didistribusikan oleh pihak Kemenag, saat jemaah sudah tiba di rumahnya masing-masing.
"Harapan kami dan positive thingking kami tambahan zamzam itu ada, karena disampaikan langsung Menteri Agama. Kebangeten juga kalau informasi itu sekedar janji hoaks pemerintah," kata Arif.
Namun hingga hampir dua bulan sejak jemaah tiba di tanah air, ternyata lima liter air zamzam tersebut masih belum juga ada kejelasan kapan didistribusikan pihak Kemenag. Selama ini, Arif mengakui belum menanyakan langsung kejelasan informasi kepada pihak Kantor Kemenag Kudus.
"Saya memang belum pernah mendatangi Kantor Kemenag Kudus secara langsung untuk mempertanyakan hal ini (tambahan air zam-zam, red). Namun pertanyaan saya mungkin saja sama dengan rasa penasaran ribuan jemaah haji lainnya di Kudus yang hingga kini belum ada kejelasan," terangnya.
Tak hanya jemaah haji yang mengaku kecewa, pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arwaniyyah Kudus juga turut menjadi sasaran kekecewaan. Meski secara tak langsung, para jemaah di KBIH yang berada di Jalan Sunan Kudus, Kelurahan Purwosari Kudus ini banyak yang bertanya melalui grup WA.
"Sejumlah alumni jemaah haji yang ikut dalam KBIH kami memang banyak yang mempertanyakan janji tambahan 5 liter air zamzam ini. Namun hingga kini, masih belum ada kepastian informasi resmi dari pihak Kementrian Agama," kata Yusron selaku staf KBIH Arwaniyah Kudus saat ditemui (21/9/2023) Â
Menurut Yusron, jemaah haji asal Kudus tahun 2023 yang ikut bergabung dalam KBIH Arwaniyyah sebanyak 345 orang. Perinciannya dari Kudus 343 dan jemaah mutasi dari Pati sebanyak 2 orang.
Tidak hanya jemaah haji Kudus yang menunggu kepastian perngiriman air zam zam tambahan. Namun hal serupa juga diungkapkan Sugiono, jemaah haji asal Kabupaten Pati. Ia mengaku belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
"Di grup WA jemaah haji memang belum ada informasi sama sekali terkait kapan pendistribusian tambahan air zam zam itu. Kami masih menunggu info dari Kemenag," ujar Sugiyono yang juga Kepala Satpol PP Kabupaten Pati saat dihubungi melalui WA. Â
Â
Kata Kemenag
Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak Kantor Kemenag Kudus pun mengaku belum mendapat kabar terkait kepastian pendistribusian tambahan air zam-zam dari Kemenag Pusat. Karena itu, Kemenag Kudus belum bisa memberikan jawaban, jika memang ada pertanyaan yang datang dari para jemaah haji Kudus.
"Kami dari Kemenag Kudus tidak tahu terkait teknis pendistribusian tambahan air zam zam seperti yang dijanjikan Menteri Agama. Hingga kini, kami belum mendapat informasi apapun dari Kementrian Agama Pusat. Kalau memang air zam-zam itu sudah ada, dipastikan akan segera dikirimkan kepada jemaah haji," ujar Masruroh selaku staf Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Kemenag Kudus.
Sedangkan terkait pendistribusian air zam zam seperti yang dijanjikan Menteri Agama, pihak Kantor Kemenag Pati hingga kini masih menunggu informasi dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah dan Kemenag Pusat.
"Kita sifatnya hanya menunggu informasi resmi dari Kanwil dan Pusat. Terkait kapan pendistribusian air zam-zam itu, kami belum bisa memastikannya, sebab hal itu ranahnya kewenangan dari Bapak-bapak pejabat Kemenag Pusat," ujar H. Abdul Hamid selaku Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Pati.
Namun demikian, kata Hamid, pihak Kemenag Pusat juga berusaha mempercepat pendistribusian air zam-zam kepada jemaah haji tahun 2023. Pada musim haji tahun 2023 , Kemenag setempat awalnya memberangkatkan sebanyak 1498 jemaah haji asal Pati.
Namun dalam proses selanjutnya, kata Hamid, ada tiga jemaah dipulangkan dari Embarkasi Solo karena dinyatakan tidak istitoah oleh dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan. Sedangkan yang wafat di Tanah Suci ada 6 orang jemaah.
Â
Advertisement
Mengaku Terkendala Birokrasi
Menurut Hamid, dari awal pemberian air zam-zam memang hanya terkonsep 5 liter saja yang telah dibagikan kepada masing-masing jemaah haji Indonesia. Namun melihat banyaknya antusias jemaah ingin mendapatkan air zam-zam untuk dibawa pulang ke kampung halaman, akhirnya Menteri Agama berinisiatif menambah jumlah air zam zam dari lima liter menjadi 10 liter.
"Sudah dilakukan upaya untuk penambahan itu. Namun dalam prosesnya terkendala birokrasi untuk membawa tambahan air zam zam dalam jumlah besar ke Indonesia ternyata proses bikrokrasinya panjang, yakni harus ada izin dari Maktab Zamazimah yang mengurus pembagian air zam-zam di Kerajaan Arab Saudi," ujar Hamid.
Informasi tersebut diperoleh Abdul Hamid dari sejumlah pejabat Kemenag Pusat saat ia mengikuti serangkaian pertemuan. Namun kabar terakhir yang ia peroleh, pendistribusian air zam-zam tidak bisa sampai ke Indonesia karena kembali terganjal izin dari otoritas penerbangan di Arab Saudi.
Hamid mengakui memang banyak jemaah haji asal Pati yang bertanya terkait tambahan air zam-zam melalui sejumlah grup WA. Namun demikian, pihaknya tidak bisa memberikan kepastian informasi kapan air zam zam bisa terdistribusi kepada jemaah haji. (Arief Pramono)