Permaisuri Pupuk Indonesia Bantu Masyarakat Rentan dan Difabel Dapat Cuan

PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program PERMAISURI untuk membantu perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan.

oleh Asep Mulyana diperbarui 18 Okt 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 10:00 WIB
Permaisuri Pupuk Indonesia Bantu Masyarakat Rentan dan Difabel di Sekitar Pabrik Bisa Berpenghasilan
Direktur SDM Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan (tengah) di sela kegiatan launching program PERMAISURI. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Karawang - Pupuk Indonesia (Persero), sejauh ini turut berjibaku dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Salah satunya, dengan mendorong masyarakat di sekitar perusahaan untuk menjadi pekerja mandiri dan berpenghasilan.

Direktur SDM Pupuk Indonesia, Tina T Kemala Intan menjelaskan, belum lama ini jajarannya menggulirkan program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Industri (Permaisuri). Program tersebut, lebih menitik beratkan pada pemberdayaan masyarakat rentan dan difabel yang ada di lingkungan sekitar anak perusahaan Pupuk Indonesia supaya produktif.

"Untuk program Permaisuri, ini merupakan program terbaru PIHC di bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Baru kami implementasikan di dua anak perusahaan. Yakni, PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Petrokimia Gresik," ujar Tina saat launching program PERMAISURI di perkantoran Pupuk Kujang Cikampek, Senin (16/10/2023) malam.

Adapun tujuan dari program ini, lanjut Tina, merupakan upaya Pupuk Indonesia dalam menciptakan nilai tambah untuk perusahaan dan masyarakat di lingkungan sekitar pabrik. Caranya, dengan mendorong masyarakat di sekitar perusahaan yang awalnya tak memiliki penghasilan menjadi lebih produktif dan punya daya saing tinggi.

Secara teknisnya, kata dia, program Permaisuri ini lebih ke memberikan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Mereka, nantinya akan didorong untuk membuat sebuah produk. Nantinya, produk buatan para peserta ini akan dibeli oleh Pupuk Kujang sebagai alat pendukung produksi di pabrik.

 

Dilatih Menjahit untuk Produk Perusahaan

Sementara itu, Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang, Robert Sarjaka menambahkan, dalam program tersebut Pupuk Kujang akan merekrut peserta pemberdayaan ini, masing-masing dari 5 orang ibu rumah tangga, 5 orang perempuan putus sekolah, dan 2 orang difabel.

"Para peserta akan diberdayakan untuk membuat kain majun yang nantinya akan digunakan sebagai alat pembersih di pabrik," ujar Robert.

Robert menuturkan, sebelum program Permaisuri ini diluncurkan, Pupuk Kujang telah melakukan sejumlah persiapan sejak jauh hari. Para peserta, ujar Robert telah diberi pelatihan menjahit yang intensif sejak 18 September 2023 kemarin. Pupuk Kujang juga memberikan hibah berupa alat produksi yang bisa mereka gunakan.

"Para peserta sebelumnya sudah diberi pelatihan menjahit. Sehingga saat program PERMAISURI ini dilundurkan, mereka bisa langsung berkarya," tambah dia.

Dibagian lain, salah satu peserta program PERMAISURI, M Rizki Al Azis (23) menuturkan, ada secercah harapan setelah dirinya mengikuti pelatihan menjahit selama satu bulan. Saat ini, dia lebih optimis menjalani hidup setelah dirinya kehilangan pekerjaan karena kecelakaan lalu lintas yang menimpanya beberapa tahun lalu.

"Sempat terpuruk karena keadaan. Tapi setelah mengikuti pelatihan menjahit, ada secercah harapan yang membuat saya lebih bersemangat. Akhirnya punya keterampilan baru, saya jadi bisa membuat baju," ujar Rizki singkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya