Liputan6.com, Sukabumi - Kabar tak menyenangkan datang dari tokoh ulama Habib Bahar bin Smith, setelah salah satu santrinya meninggal tenggelam di area Pantai Sunset, Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (17/10/2023) petang.
Khaidar (15), santri asal pondok pesantren binaan Habib Bahar bin Smith dikabarkan hilang saat berenang bersama ketiga temannya. Informasi dihimpun, ketiga teman korban berhasil diselamatkan. Namun, hingga keesokan hari, Rabu (18/10) Khaidar ditemukan tim Basarnas dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Habib Bahar menceritakan, peristiwa itu terjadi saat para santri hendak menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di daerah Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, dalam rombongan satu bus.
Advertisement
"Jadi kami kemarin perjalanan, saya baru pulang ceramah ke luar kota. Kami sudah agendakan, saya mau ceramah di daerah Pelabuhanratu. Jadi kami bawalah santri-santri dari pesantren ada satu bus, sebagian yang baca maulid, baca sholawat, sebagian juga main hadroh," ujar Habib Bahar di RSUD Pelabuhanratu, Rabu (18/10/2023).
Dia menuturkan, sebelumnya sudah menyampaikan kepada pengurus pondok pesantren maupun para santri agar tidak berenang di pantai karena melihat kondisi ombak yang cukup tinggi.Â
"Tapi ya wallahu alam, namanya mungkin anak kecil apalagi kami di Bogor sana hutan semua jarang lihat laut, jadi senang bahagia lihat laut. Sehingga mereka mandi di laut," tuturnya.
Saat mengawasi para santrinya di area pantai, tak selang lama, terdengar teriakan minta tolong. Salah satu murid Habib Bahar pun bergegas mendekati tengah laut, dan melakukan upaya pertolongan kepada empat orang santri tersebut.Â
"Ketika lihat itu, Habib Muhajir saya punya murid langsung loncat menyelamatkan, mereka loncat, saya punya adik Habib Jafar loncat pergi sampai sekitar 60 meter ke tengah laut untuk nolongin, yang selamat dibawalah, ketiganya dibawa dikasih air apa semua," ungkapnya.
Â
Yakinkan Keluarga Korban Mati Syahid, Bukan Musibah
Habib Bahar pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, menurutnya kejadian yang menghilangkan nyawa salah satu santrinya di Pantai Sunset Sukabumi ini, dinilai sebagai akhir hayat dengan keadaan baik atau mati syahid.Â
"Alhamdulillah saya ngobrol sama keluarga, bapaknya, saya bilang anak ini dia meninggal mendapatkan dua keutamaan. Pertama yakni syahid, orang yang mati syahid akhirat itu salah satunya adalah orang yang mati tenggelam. Apalagi di saat karena ingin hadir untuk maulid dan shalawat. Dua, siapa orang yang mati dalam keadaan menuntut ilmu dan dia mati, maka syahid," ucapnya.
Selain belasungkawa, hal itu disampaikannya untuk meneguhkan keluarga korban yang ditinggalkan. Dirinya juga berujar, akan mengurus penuh proses pemakaman korban, hingga mengadakan pengajian untuk tujuh hari ke depan bersama ribuan santri lainnya.
Habib Bahar menilai, insiden yang dialami santrinya itu bukanlah musibah atau bala, melainkan kehendak Allah yang lebih menyayangi makhluknya.
"Ini bukanlah keburukan, ini bukan bala. Karena kalau bala kalau keburukan itu diberikan kepada ahli maksiat. Ini santri menuntut ilmu, ngaji, sholawat, dateng mau ikut maulid nabi, meninggal di bulan maulid, ini kebaikan. Kebaikan datang dari Allah, berarti Allah lebih sayang daripada dia," imbuhnya.
Advertisement
Ditemukan Tak Jauh dari Lokasi Hilang
Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto mengatakan, setelah upaya pencarian, korban ditemukan tim SAR gabungan di sekitar pesisir Karang Hawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi tidak jauh dari posisi korban hilang.Â
"Alhamdulillah pencarian membuahkan hasil, korban ditemukan tidak jauh dari lokasi korban dikabarkan hilang," kata Suryo Adianto.
Dia menyampaikan, proses pencarian dilakukan sejak Selasa (17/10) malam. Pencarian secara visual di darat mengerahkan sedikitnya 30 personel gabungan.
"Pencarian malam, kami secara visual darat, sejauh kurang lebih 2 kilometer dari titik korban dikabarkan hilang karena kondisi malam hari dan ombak tinggi, jadi kita melakukan secara visual di pesisir," terang dia.
Lebih lanjut, korban ditemukan tersangkut jaring nelayan sekitar pukul 07.30 WIB, tim SAR yang melakukan pencarian langsung melakukan penjemputan ke wilayah perairan Karanghawu, Cisolok. Kemudian, korban dievakuasi ke rumah sakit yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Syukur, Tim SAR gabungan mendapat kabar sekitar pukul 07.45 WIB. Kami melakukan pencarian di titik lain langsung menuju lokasi. Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan dengan kondisi sudah tidak memiliki, sudah tidak bernyawa," tutupnya.