Everton Akan Ajukan Banding Resmi Soal Pengurangan 10 Poin di Liga Premier

Sebelumnya Everton diganjar sanksi pengurangan 10 poin usai diklaim melakukan pelanggaran financial fair play. Kendati tim mengakui pelanggaran itu, The Toffees mengaku terkejut dan kecewa dengan hukumannya yang dinilai terlalu berat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Nov 2023, 15:55 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 14:45 WIB
Kobbie Mainoo, Manchester United
Gelandang Manchester United, Kobbie Mainoo (kiri), berduel dengan pemain Everton, Jack Harrison, pada pertandingan Liga Inggris 2023/2024 di Goodison Park, Minggu (26/11/2023). (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Yogyakarta - Everton berencana untuk mengajukan banding secara resmi kepada komisi independen yang memberi sanksi pengurangan 10 poin di kompetisi Liga Premier, Jumat (1/12/2023) besok.

Sebelumnya Everton diganjar sanksi pengurangan 10 poin usai diklaim melakukan pelanggaran financial fair play. Kendati tim mengakui pelanggaran itu, The Toffees mengaku terkejut dan kecewa dengan hukumannya yang dinilai terlalu berat.

Melansir sejumlah sumber, pihak manajemen tim akan melakukan permohonan banding dan berupaya menyelesaikannya sebelum akhir musim berlalu.

Permohonan banding dilakukan sebab manajemen ingin mengetahui apa pertimbangan dan didapat dari mana angka 10 poin sebagai sanksi pengurangan poin. Menurut mereka hukuman untuk pelanggaran financial fair play terasa tidak adil.

Akibat pengurangan poin tersebut, saat ini Everton tercecer ke peringkat 19 klasemen sementara dari peringkat 14 sebelumnya. Peringkat itu praktis membuat Everton diambang degradasi, mereka terpaut lima poin dari zona aman.

 

Financial Fair Play Everton

Pelanggaran yang dilakukan Everton berkaitan dengan pembayaran bunga atas pembangunan stadion baru klub senilai 760 juta poundsterling di Bramley Moore Dock.

Pelanggaran itu terjadi lantaran mereka meyakini jumlah itu diperbolehkan sebagai tambahan untuk perhitungan keuntungan dan keberlanjutan pada tahun keuangan 2021-2022.

Sayangnya, komisi tidak setuju dan tidak menerima klaim dari klub mengenai faktor-faktor yang meringankan. Misalnya mereka meminta keringanan lantaran selalu patuh dengan apapun di Liga Premier selama dua tahun terakhir, dampak perang Rusia-Ukraina, yang mengakibatkan hilangnya sponsor USM, dan dampak pandemi Covid pada bursa transfer.

Di sisi lain, ribuan fans Everton melakukan protes anti-Liga Premier sebelum kekalahan memalukan 0-3 dari Manchester United tempo hari. Mereka menyuarakan soal skala hukuman yang dinilai tidak adil.

Adapun Wali Kota Greater Manchester Andy Burnham, yang juga pemegang tiket musiman Everton, telah menulis surat kepada ketua Liga Premier Alison Brittain menyerukan agar hukuman tersebut dinyatakan "batal demi hukum".

Wali Kota Liverpool Steve Rotheram juga dikabarkan telah menulis surat kepada kepala eksekutif Liga Premier Richard Masters dengan mengatakan sepenuhnya mendukung seruan klub.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya