Kepala SAR Padang Sebut Korban Tewas Erupsi Marapi Kemungkinan Bertambah

Ada kemungkinan korban lain yang tidak terdata ketika masuk jalur pendakian.

oleh Novia Harlina diperbarui 06 Des 2023, 14:59 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 14:59 WIB
Proses Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi
Tim SAR Gabungan membawa sebuah kantong berisi jenazah korban erupsi gunung Marapi, Sumatera Barat. (Liputan6.com/Novia Harlina)

Liputan6.com, Agam - Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik mengatakan terdapat kemungkinan bertambahnya jumlah korban erupsi Gunung Marapi di luar data yang ada saat ini.

Data yang ada saat ini total 75 korban, 52 di antaranya selamat, 22 meninggal dunia dan 1 orang lagi masih dinyatakan hilang atau dalam proses pencarian.

"75 total korban, itu merupakan data pendaki yang booking online atau terdata," ujarnya, Rabu (6/12/2023).

Abdul menyampaikan, pada Selasa (5/12/2023) terdapat informasi keluarga yang melaporkan bahwa anaknya mendaki Gunung Marapi sebelum erupsi namun belum ada kabar hingga saat ini.

"Ada kemungkinan korban lain yang tidak terdata ketika masuk jalur pendakian, bisa terjadi," jelasnya.

Namun pihaknya masih berpatokan pada data 75 orang korban yang sudah terdata, dimana saat ini tersisa satu korban yang masih dicari.

"Apabila ada yang di luar data tersebut, Abdul meminta masyarakat yang melapor ke posko di Kantor Wali Nagari Batu Palano," ujarnya.

 

 

Pencarian 1 Korban Erupsi Gunung Marapi

Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian satu korban erupsi Gunung Marapi yang masih belum diketahui keberadaannya.

Abdul menyebut proses pencarian tidak maksimal karena cuaca dan juga erupsi yang masih terus terjadi. Data hari ini Rabu dari pukul 04.00 WIB - 06.00 WIB terdapat 6 kali erupsi.

"Tim gabungan di atas harus melindungi dirinya terlebih dahulu ketika terjadi erupsi dan memperhatikan arah angin agar terhindar dari abu vulkanik," katanya.

Hari ini, tim gabungan berusaha melakukan penyisiran untuk menemukan satu korban tersebut. Jika memungkinkan, pencarian diperluas hingga arah taman edelweis.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya