Liputan6.com, Jakarta - Hari pemungutan suara Pemilu 2024 akan berlangsung dalam hitungan beberapa hari ke depan. Tahapan pemilu yang dimulai sejak 14 Juni 2022 lalu ini akan menuntaskan rangkaian pada 14 Februari 2024 atau hari pencoblosan.
Di tangan para pemilih, sosok pemimpin baru diharapkan dapat menuntasan sejumlah permasalahan krusial di tanah air. Hal ini tergambar dalam riset Milenial dan Gen Z dalam Pemilihan Presiden 2024.
Riset ini menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif yang dibagi dalam dua tahap. Pertama yakni 16 online mini focus group discussion pada 14 sampai 22 Agustus 2023 untuk memahami alasan terdalam pemilih muda yang mendorong perbedaan masing-masing area dan segmen.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, tahap kedua berupa online survey kepada 1.000 responden Milenial dan Gen Z yang berlangsung 31 Agustus sampai 12 September 20023. Tujuannya untuk mengetahui variabel yang paling mempengaruhi perilaku pemilih.
Hasil riset yang dirilis awal tahun 2024 ini menyebutkan terdapat permasalahan terbesar yang menjadi harapan pemilih Milenial dan Generasi Z untuk segera diselesaikan sosok pemimpin baru nantinya.
Pertama adalah masalah pemberantasan korupsi yang dipilih 33% responden. Menyusul kemudian masalah peningkatan kualitas hidup dipilih 21%, menciptakan lapangan kerja dipilih 19% responden, dan meningkatkan standar pendidikan dipilih 12% responden.
Masalah lain yang juga dipilih responden yaitu meningkatkan kualitas layanan kesehatan 5% dan memperbaiki infrastruktur 4%. Lalu terakhir adalah masalah menjaga lingkungan dipilih 4% dan memperkuat kerja sama internasional 2%.
Isu Prioritas untuk Presiden Baru
Secara lebih rinci, riset yang dilakukan Populix ini juga membagi 10 isu teratas yang perlu dijawab dalam pemilu Presiden 2024. Pertama adalah isu ekonomi dan pembangunan yang dipilih 24% responden. Isu ini didominasi oleh responden generasi milenial di Jakarta. Kedua, isu korupsi yang dipilih 19% responden Milenial dan Gen Z.
Ketiga, isu pendidikan dipilih 11% responden, keempat, isu hak asasi manusia dipilih 8% responden yang didominasi oleh kelompok menengah ke bawah. Lalu kelima isu keadilan sosial 6%, keenam isu lingkungan 6%, dan ketujuh isu hukum 6%.
Kemudian pada posisi kedelapan adalah isu kesehatan sebanyak 5% yang didominasi responden Gen Z, kesembilan isu politik 4% dan terakhir isu infrastruktur 3%.
Dalam hal isu kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi, responden menyarankan pemerintah Indonesia melakukan sejumlah hal di antaranya meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan, layanan kesehatan, dan perlindungan sosial. Juga meningkatkan toleransi dan pemahaman terhadap perbedaan.
Isu yang juga diulas adalah menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil, memerangi diskriminasi dan intoleransi, serta meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap perbedaan budaya. Juga, meningkatkan keterwakilan kelompok marginal di pemerintahan, dunia usaha, dan media.
Pemilih muda juga menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda. Pun dengan menyediakan pelatihan dan edukasi bagi generasi muda agar dapat bersaing serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi untuk generasi muda.
Advertisement
Harapan Generasi Muda
Para pemilih muda Milenial dan Gen Z juga menginginkan adanya transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Hal ini ditandai dengan bersih dari korupsi, penggunaan anggaran yang bertanggung jawab, terbuka dengan masukan dari publik, melayani kepentingan publik dan patuh terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Lebih lanjut, di era peran inovasi dan teknologi pemilih muda mengharapkan peran positif pemerintah misalnya dengan membuka lapangan kerja, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan kualitas hidup.
Sebaliknya, pemilih muda berharap peran inovasi dan teknologi yang negatif seperti ancaman privasi data, penyebaran disinformasi dan propaganda serta teknologi pengganti peran manusia sehingga menimbulkan pengangguran bisa diatasi.
Lalu, isu khusus seperti lingkungan yang diharapkan pemilih muda bisa segera diatasi presiden baru adalah polusi udara (82%), pengolahan limbah (78%), antisipasi banjir (64%), dan kerusakan dan kebakaran hutan 57%.