Warga Nduga Bentrok, Prajurit Kostrad Turun Tangan

Bentrokan dipicu kesalahpahaman saat dilakukan penghitungan suara pemilu legislatif.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 21 Feb 2024, 08:49 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2024, 03:40 WIB
Nduga
Warga Nduga usai didamaikan polisi dan prajurit Kostrad Yonif 411/Pandawa. Mereka saling serang akibat kesalahpahaman dalam penghitungan suara pemilu legislatif 2024. Foto: liputan6.com/ist.

Liputan6.com, Nduga - Terjadi bentrokan dua kelompok masyarakat di Kenyam Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Bentrokan terjadi akibat kesalahpahaman ketika penghitungan surat suara calon legislatif Kabupaten Nduga.

Akibat bentrokan itu, satu orang dinyatakan meninggal dunia, dan 8 lainnya luka.

Satgas mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad ikut bertindak menengahi pertikaian itu bersama polisi. Kini suasana sudah mulai adem.

Polres Nduga, Kodim 1706/Nduga, Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad, Satgas Damai Cartenz, Satgas Elang IV, Satgas Mandala, Denkav 3/SC, berkordinasi dengan Forkopimda Nduga menggelar operasi perdamaian dipimpin Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge.

Menurut Dansatgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad Letkol Inf Subandi, pihaknya menurunkan 50 personil untuk membantu Polres Nduga.

"Kita lega karena usaha yang kami lakukan untuk mengakhiri bentrok antar warga di Kenyam, membuahkan hasil sangat baik," kata Letkol Inf Subandi, Selasa (20/2/2024).

Letkol Subandi menegaskan agar seluruh masyarakat tidak lagi saling menyakiti. Satgas Mobile Yonif 411/Pandawa Kostrad siap menjadi mediator jika ada permasalahan antar warga.

"Kami juga siap membantu Polres Nduga dan Kodim 1706/Nduga untuk pencegahan aksi, penyelesaian, mediasi dan komunikasi," katanya.

Kapolres Nduga, AKBP Vinsensius Vije Parapaga mengatakan bahwa mediasi damai antar kelompok yang berseteru berkat dukungan Forkopimda Kabupaten Nduga.

 

“Kami juga mendapati informasi mengenai kerusakan 1 unit mobil dan 1 unit rumah. Namun, masalah tersebut juga telah diselesaikan,” katanya.

Kapolres menjelaskan hasil mediasi melahirkan kesepakatan, bahwa pertikaian antar-kedua kelompok tidak akan berlanjut. Yang kedua, untuk menciptakan ketertiban dan keamanan di wilayah Kota Kenyam, warga dilarang membawa senjata seperti panah, parang, dan busur.

Hadir dalam acara mediasi perdamaian, Dansatgas Yonif 411/Pandawa Kostrad Letkol Inf Subandi, Dandim 1706/Nduga Letkol Inf Hulisda Melala, Kapolres Nduga AKBP Vinsensius Vije Parapaga, Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge, Sekda Nduga, Ketua DPRD Nduga, Kapos Satgas Elang IV Kapten Inf Roxy, Danpos Mandala dan Danki Ops Damai Cartenz Pos Koteka, pejabat pemerintah Nduga dan Perwira TNI-Polri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya