Liputan6.com, Jakarta - Menemukan pasangan di aplikasi kencan online (dating apps) tidaklah mudah. Hal ini ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. Ada yang berhasil, namun banyak pula yang menjadi korban tindak kejahatan digital yang mengakibatkan kerugian.
Banyaknya pengguna aplikasi kencan online saat ini, didasari pada perkembangan teknologi informasi secara masif. Namun sayangnya, kehadiran aplikasi tersebut kerap disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk melakukan tindak kejahatan, salah satunya penipuan asmara.
Advertisement
Baca Juga
Senior Product Manager sekaligus pengajar di Telkom University, Anwar Sadat mengatakan penipuan asmara atau love scamming, merupakan teknik penipuan menggunakan manipulasi emosional kepada korbannya dengan tujuan kejahatan di ruang digital.
"Korban penipuan asmara akan rugi secara finansial, emosional, kepercayaan, sosial dan pencurian identitas,"ungkap Anwar Sadat, dalam Program Indonesia Makin Cakap Digital bersama Kemenetrian Informasi dan Informatika, Kamis (21/03/2024).
Anwar juga meminta masyarakat untuk dapat mengenali berbagai modus yang dilakukan para pelaku. Umumnya pelaku akan menggunakan ilusi perasaan hubungan romantis, untuk memanipulasi dan mencuri data korban demi mendapatkan uang.
Lebih lanjut, Anwar juga mengingatkan para pengguna aplikasi kencan online agar lebih berhati-hati untuk tidak mengumbar data pribadi kepada orang yang baru dikenal. Sebab, hal ini akan digunakan pelaku untuk mengumpulkan informasi sebelum mereka beraksi.
"Lawan penipuan asmara dengan cara menghentikan komunikasi dengan penipu, simpan bukti, laporkan penipuan, akui dan cari dukungan emosional dari keluarga,"tambahnya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Dibutuhkan Cakap Digital
Hal serupa diutarakan Dosen Primakara University, I Gede Putu Krisna Juliharta mengajak masyarakat untuk cerdas dalam menggunakan aplikasi kencan. Ia juga meminta para pengguna untuk menetapkan batasan privasi dengan melindungi data diri dan hindari memberikan kontak pribadi.
Krisna Juliharta juga menjelaskan jika aplikasi kencan online sejatinya telah ada di Indonesia sekitar tahun 2019. Kemudian, pada awal tahun 2024 telah dilakukan survey dari 1000 responden orang Indonesia terdapat 63 persen di antaranya mengaku menggunakan aplikasi kencan online.
"Jika menggunakan aplikasi kencan pilih yang terpercaya dengan melalukan riset, kemudian tetapkan batasan privasi dengan melindungi data diri dan hindari memberikan kontak pribadi," Krisna Juliharta menimpali.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Unesa, Eko Pamuji juga menilai saat ini masyarakat semakin nyaman dan percaya dalam melakukan aktivitas digital meskipun memiliki risiko tinggi. Maka dari itu, diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan di ruang digital.
Ia berpendapat jika perkembangan teknologi telah mengubah pola kebudayaan manusia, sehingga eksistensi manusia juga ditentukan oleh perubahan model komunikasi. Bahkan, saat ini ruang digital menawarkan berbagai macam kemudahan dan kepraktisan dalam berbagai aktivitas.
"Kecakapan dalam menggunakan perangkat lunak termasuk aplikasi kencan akan sangat membantu seseorang dalam menjaga keamanan dan kenyamanan saat menggunakan internet,"Eko Pamuji mengakhiri.
Advertisement