Terduga Pengedar Narkoba Tewas saat Ditangkap, Mahasiswa Gelar Aksi di Depan Polres Flores Timur

Aksi ini merupakan buntut dari kematian LO atau RO, terduga pelaku pengedar narkoba yang tewas saat ditangkap polisi beberapa waktu lalu

oleh Ola Keda diperbarui 26 Mar 2024, 01:59 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2024, 01:48 WIB
Aksi 1000 lilin di depan Mapolres Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu, (24/03/2024) malam. (Foto: Liputan6.com/Ola Keda)
Aksi 1000 lilin di depan Mapolres Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu, (24/03/2024) malam. (Foto: Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Flores Timur melakukan aksi 1.000 lilin di depan markas Polres Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu, (24/03/2024) malam.

Aksi ini merupakan buntut dari kematian LO atau RO, terduga pelaku pengedar narkoba yang tewas saat ditangkap polisi beberapa waktu lalu.

Dalam aksinya, mahasiswa meminta Kapolri melalu Kapolda NTT untuk segera mengusut tuntas kasus kematian LO tersebut. Mahasiswa juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap Polres Flores Timur.

Aliansi Cipayung juga menilai penjelasan Kapolres Flotim dalam konferensi pers beberapa waktu lalu masih sangat prematur.

"Jika benar korban meninggal karena melompat, tunjukkan dimana TKP almarhum LO/RO melompat," ujar Ketua GMNI Flotim, Yulius Ninu Badin.

Kapolres Flotim Bertemu Masa Aksi

Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita turun langsung bertemu mahasiswa dan memberikan mengapresiasi kepada aliansi Cipayung yang sudah menggelar aksi secara damai.

I Nyoman lalu meminta tujuh orang perwakilan dari aliansi Cipayung untuk bisa beraudiensi langsung di dalam ruangan. Namun permintaan itu ditolak. Menurut mahasiswa, aksi mereka merupakan aksi diam, sehingga tidak ada pembicaraan ataupun audiensi selain menyalakan 1.000 lilin didepan Mapolres Flotim.

"Kita telah bersepakat bahwa aksi yang kita lakukan hari ini adalah aksi diam dan menyalakan seribu lilin. Dengan segala hormat, kami tidak bisa memenuhi permintaan dari Bapak Kapolres" tegas Yulius.

Menurut Yulius, audiensi bersama Kapolres dapat diagendakan ke depannya setelah ada kepastian tentang proses penanganan kasus kematian terduga pelaku pengedar narkoba tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tuntutan Mahasisa

Sementara Ketua PMKRI Larantuka, Bernadus E. Besi Koten menambahkan, Aliansi Cipayung Flores Timur memberikan apresiasi atas kinerja Polisi yang berhasil mengungkap kasus Narkoba di wilayah setempat. Namun ia meminta agar penyebab kematian korban harus diungkap ke publik.

"Kami meminta secara tegas kepada bapak Kapolres untuk segera mengambil langkah sesegera mungkin demi rasa keadilan dan kemanusian," tandasnya.

Berikut tuntutan masa aksi Cipayung Flores Timur :

1. Mendesak Kepolisian Polres Flores Timur untuk menunjuk lokasi kejadian RO jatuh, karena publik Flotim wajib tahu.

2. Wajib jujur ke publik dan keluarga bagaimana kronologis kematian RO secara benar dan harus sandingkan dengan fakta lapangan melalui olah TKP.

3. Segera memeriksa oknum polisi yang diduga lalai dalam menjalankan tugas pengamanan terduga LO menuju Mapolres Flotim sehingga menyebabkan LO meninggal dunia.

4. Jika terbukti ada unsur kesengajaan atau kelalaian, oknum polisi yang terlibat dalam penangkapan RO wajib di proses hukum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya