Akhiri Safari Ramadan di Manado, KH Ma’ruf Amin Bicara Keistimewaan Puasa

Pada Rabu (3/4/2024), KH Ma’ruf Amin melaksanakan salat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Kota Manado. Di masjid tertua di Kota Manado itu, Wapres RI juga menyampaikan tausiahnya, terkait keistimewaan melaksanakan puasa.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 04 Apr 2024, 11:08 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2024, 11:05 WIB
Sebelum melaksanakan salat tarawih, Wapres RI menyampaikan tausiahnya Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Kota Manado, Sulut, Rabu (3/4/2024).
Sebelum melaksanakan salat tarawih, Wapres RI menyampaikan tausiahnya Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Kota Manado, Sulut, Rabu (3/4/2024).

Liputan6.com, Manado - Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin dan Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin mengakhiri safari Ramadan 1445 H dengan mengunjungi Kota Manado, Sulut, Rabu – Kamis (3-4/4/2024). Pada Rabu (3/4/2024), KH Ma’ruf Amin melaksanakan salat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Kota Manado. Di masjid tertua di Kota Manado itu, Wapres RI juga menyampaikan tausiahnya, terkait keistimewaan melaksanakan puasa.

“Puasa ini adalah ibadah yang sangat spesial. Kenapa spesial? Karena Allah mengatakan puasa itu untuk saya, dan saya yang akan membalasnya dengan pahala yang tidak terhingga,” ungkap Ma’ruf Amin.

Lebih lanjut Ma’ruf Amin menerangkan hikmah puasa, yakni selain sebagai pelatih kesabaran dan kedisiplinan, juga sebagai penahan hawa nafsu. Semua orang mempunyai nafsu dan nafsu itu kecenderungannya membawa kejelekan. “Nafsu kalau tidak ditahan akan kebablasan, seperti kata Nabi, kalau orang diberi emas satu gunung, dia ingin dua gunung, terus saja,” terangnya.

Mengutip pendapat Syekh Nawawi Albantani, Wapres menyebutkan bahwa salah satu nafsu yang paling sulit dikendalikan.

Tidak hanya tentang keistimewaan puasa, Wapres juga menyinggung tentang besarnya pahala orang yang memberi makanan untuk berbuka puasa. Menurutnya, pahala orang yang memberi makanan untuk berbuka puasa adalah sama seperti halnya pahala puasa penuh tanpa dikurangi sedikitpun.

“Siapa yang memberi makan dalam setahun 36 orang yang berpuasa, maka sama dengan dia berpuasa sepanjang masa. Kenapa seperti itu? Karena 36 dikali 10 hari, 360 hari, berarti setahun. Itu artinya dia melaksanakan puasa selama setahun penuh,” papar dia.

“Kalau tiap tahun dia kasih 36 orang berarti tiap tahun dia berpuasa. Kalau dia memperbanyak memberi makan orang yang berbuka puasa, maka sama dengan dia ditulis oleh Allah sebagai orang yang berpuasa bermasa-masa,” sambung KH Ma’ruf Amin.

Wapres juga menyampaikan tentang keutamaan bulan Ramadan yang lain, yakni adanya malam Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari malam 1000 bulan atau 83 tahun. “Beribadah satu malam di malam Lailatul Qadar sama dengan kita memperoleh pahala beribadah selama 83 tahun,” pungkasnya.

Diketahui, selain safari Ramadan, kunjungan Wapres RI ke Manado juga dalam rangka pelantikan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sulut yang dikukuhkan kepengurusannya pada, Kamis (4/4/2024).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya