Tinjau Longsor Tol Bocimi, Menteri PUPR: Uji Satu Jalur untuk Mudik Lebaran

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan rencana pembukaan satu jalur Tol Bocimi usai longsor untuk mudik Lebaran 2024.

oleh Fira Syahrin diperbarui 05 Apr 2024, 14:14 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 14:14 WIB
Menteri PUPR saat tinjau lokasi longsor tol Bocimi seksi 2 (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Menteri PUPR saat tinjau lokasi longsor tol Bocimi seksi 2 (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Liputan6.com, Sukabumi - Akses Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) seksi dua Parungkuda-Cigombong masih ditutup akibat longsor pada Rabu (3/4/2024) kemarin. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau area longsor KM 64.400+ dengan ketinggian 20 meter tersebut.

“Titik 64.400 tol bocimi dari Bogor ke Ciawi di jalur A. Kita lihat di sana longsornya ini bukan gerakan tanah tapi memang longsoran, tanah timbunan pada saat pembangunan, karena curah hujan yang tinggi,” ucap Basuki di lokasi exit tol Parungkuda Kabuoaten Sukabumi, Jumat (4/5/2024).

Basuki menjelaskan, penanganan sementara longsor tersebut akan dipasang sheet pile (tiang penyangga) dalam tiga hari ke depan. Pihaknya juga berencana melakukan percobaan membuka satu jalur di jalur B satu arah untuk pemudik. 

“Kami akan berusaha untuk menangani secara temporer, tiga hari ini kita akan sheet pile, kemudian hari Senin nanti kita monitor, kita tes dulu untuk bisa kita upayakan jalur B nya itu dipakai jalur mudik,” ujarnya.

Menurutnya, upaya itu diharapkan bisa sedikit mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus mudik. Jalur satu arah ini nantinya hanya bisa digunakan kendaraan golongan satu seperti sedan dan minibus. Tebing longsoran juga ditutup terpal, untuk mencegah resapan air saat hujan. 

“Kita tes kalau aman nanti pak polisi akan koordinasi untuk bisa dibuka jalur B nya, sementara untuk golongan satu. Nanti arus balik untuk satu arah. Kemudian setelah itu baru kita tangani secara permanen setelah lebaran,” jelasnya.

Lebih lanjut, fokus perbaikan itu rencananya akan dilakukan setelah libur bersama. Hal itu mengingat memberikan waktu libur juga kepada para pekerja. Dia menilai, pengerjaan itu bisa memakan waktu hingga tiga bulan.

“kita upayakan Senin/Selasa bisa dipakai kalau penanganan temporer bisa berhasil. Saya kira kita kasih kesempatan libur dulu sampai tgl 15 baru full speed utk penanganan permanen. Penanganan permanennya kira-kira 2-3 bulan utk bisa secara permanen kita bisa tangani,” ungkapnya.

 

Penyebab Longsor hingga Gerbang Tol Gratis

Pekerja PT Trans Jabar Tol saat melakukan memperbaiki longsoran (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Pekerja PT Trans Jabar Tol saat melakukan memperbaiki longsoran (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Basuki menilai, terdapat tanah timbunan pada saat pembangunan di area longsor, diduga jadi penyebab. Terlebih saat terjadi curah hujan tinggi. 

“Kita lagi cek semua, kan nggak terlalu panjang. Ini murni longsoran, bukan karena gerakan tanah, (bukan konstruksi kurang bagus?) nggak juga, kalau kurang bagus rusak semua,” jelasnya.

Ada dua opsi untuk penanganan permanen tol Bocimi seksi dua Parungkuda-Cigombong ini, kata Basuki, yaitu perbaikan di titik longsor atau dibuat jembatan. Sedangkan untuk opsi pembuatan jembatan diperkirakan bakal memerlukan waktu selama 5 bulan.

Dia menyebut, jika percobaan satu jalur B ini bisa difungsikan, pengendara tak akan dikenai tarif atau gratis. Dari gerbang tol Bocimi seksi satu dari Cigombong-Parungkuda.

Sementara untuk jalur alternatif, pengendara jika dari Jakarta pengendara bisa melalui Jalan Alternatif Tenjoayu dan keluar di Parungkuda, dan arah sebaliknya. Jika dari arah Sukabumi-Cianjur pengendara bisa melalui jalan alternatif Masjid Nurul Anda di Parungkuda, keluar Tenjoayu kecamatan Cicurug. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya