Waspada, Cuaca Ekstrem Diprediksi Melanda Sumbar Sepekan ke Depan

BMKG memperkirakan fenomena ini berdampak pada potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat serta petir dan angin kencang.

oleh Novia Harlina diperbarui 17 Apr 2024, 07:22 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 07:22 WIB
Kondisi cuaca Sumbar sepekan ke depan. (Liputan6.com/ ist)
Kondisi cuaca Sumbar sepekan ke depan. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Padang - Cuaca Sumatera Barat dalam satu minggu ke depan diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi. Kondisi cuaca ini diperkirakan masuk kategori ekstrem.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman, Sumatera Barat Desindra Deddy Kurniawan menyampaikan kondisi ini dipicu oleh aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer.

"Seperti gelombang atmosfer Kelvin yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatera dalam sepekan ke depan yang dapat memicu adanya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Sumatera," katanya, Selasa (16/4/2024).

Pihaknya memperkirakan hal ini berdampak pada potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat serta petir dan angin kencang.

Cuaca ekstrem tersebut, lanjutnya dapat berdampak bencana hidrologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

"Kondisi ini berlangsung sebagian wilayah Indonesia hingga 21 April 2024," jelasnya.

Ia menyebut daerah di Sumbar yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir/kilat dan angin kencang pada pagi hari yakni di wilayah Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan.

Desindra mengingatkan masyarakat dan pemangku kepentingan agar mewaspadai potensi banjir pada siang-sore hari di wilayah Pesisir Selatan.

 

 

Cuaca Rabu 17 April 2024

Selain itu, ia mengingatkan kondisi cuaca Rabu 17 April 2024, waspadai potensi hujan intensitas sedang-lebat dapat disertai petir/kilat dan angin kencang pada sore hari di wilayah Limapuluh Kota, Payakumbuh, Kabupaten Solok, Sijunjung, Dharmasraya, Solok Selatan, dan sekitarnya.

BMKG juga mengimbau masyarakat mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya.

"Informasi ini ini adalah kondisi secara umum atau general di masing-masing wilayah," ia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya