Gempa Vulkanik dan Tektonik Masih Terjadi di Gunung Ruang

Untuk masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 5 km, agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 5 km.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 12 Mei 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2024, 12:00 WIB
Kondisi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, pada Sabtu (11/5/2024).
Kondisi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, pada Sabtu (11/5/2024).

Liputan6.com, Sitaro - Hingga hari ke-12 setelah erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, pada Selasa (30/4/2024) lalu, masih terjadi gempa vulkanik dan tektonik dalam skala kecil. Hal ini disampaikan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Untuk kegempaan, terjadi 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 25 mm, dan durasi 16,5 detik. Selain itu juga 4 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 3-35,5 dan durasi 33-50 detik,” ungkap Kepala PVMBG Hendra Gunawan pada, Sabtu (11/5/2024).

Selain gempa vulkanik dan tektonik, terjadi hembusan dengan amplitudo 4 mm, dan durasi 16 detik, serta tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo 2-4 mm.

“Hingga Sabtu 11 Mei 2024 pagi, tingkat aktivitas Gunung Ruang masih berada di Level IV Awas,” ujarnya.

Terkait kondisi sekitar gunung, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, dengan suhu udara 25-26.5 °C.

Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, dengan intensitas tebal dan tinggi 200-400 m di atas puncak kawah.

“Terkait status ini, kami merekomendasikan pada masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada, dan tidak memasuki wilayah radius 5 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang,” ujarnya.

Untuk masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 5 km, agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 5 km.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan,” tuturnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya