Nasib Tragis Guru Ngaji di Garut, Motor Hilang Nyawa Melayang

Pelaku berhasil melarikan diri dengan membawa motor milik korban berupa honda genio warna hitam.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 13 Mei 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 00:00 WIB
Polisi memang police line di rumah NN (43) seorang guru ngaji di Kampung Leuwiletak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang ditemukan meninggal dunia. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Polisi memang police line di rumah NN (43) seorang guru ngaji di Kampung Leuwiletak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang ditemukan meninggal dunia. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - NN (43) seorang guru ngaji di Kampung Leuwiletak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga menjadi korban pembunuhan keponakannya sendiri. Korban ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Kamis (9/5/2024) malam.

Satu unit motor milik korban dan perhiasan dinyatakan hilang setelah kejadian itu. Selain NN, DA anak korban yang berusia 15 tahun, turut menjadi korban dalam dugaan kasus pencurian dengan kekerasan tersebut. Beruntung nyawa DA masih terselamatkan warga sekitar, setelah sebelumnya mengalami penganiayaan.

“Pelaku berhasil melarikan diri dengan membawa motor milik korban berupa honda genio warna hitam,” ujar Kapolsek Cikajang AKP Patri Harsono.

Menurutnya, kejadian pembunuhan itu bermula saat OT, pelaku sekaligus keponakan dari korban NN, mendatangi rumah korban di Kampung Leuwileutak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut untuk meminjam motor korban.

“Kemudian DA, anak korban menyerahkan kunci motor kepada terduga pelaku, selanjutnya menanyakan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK),” kata dia.

Namun DA, kaget bukan kepalang saat mencari ibu dan menemukan sang ibu sudah terbujur kaku meninggal dunia dalam posisi mengenaskan bersimbah darah.

“Saat korban DA hendak melarikan diri, pelaku langsung menangkap DA kemudian memukuli dan mengikat tangan korban,” kata dia.

Dalam keadaan itu, pelaku OT kemudian melarikan diri membawa sepeda motor milik NN, serta sejumlah perhiasan milik korban. “Pada waktu bersamaan DA, anak korban berhasil membuka ikatan, lalu keluar rumah meminta tolong dengan mendatangi rumah tetangga,” kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Modus Pelaku

Polisi memang police line di rumah NN (43) seorang guru ngaji di Kampung Leuwiletak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang ditemukan meninggal dunia. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Polisi memang police line di rumah NN (43) seorang guru ngaji di Kampung Leuwiletak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang ditemukan meninggal dunia. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Wawan, salah satu tetangga korban mengakui adanya kejadian pembunuhan keponakan kepada bibinya itu. “Ketika saya bangun tidur melihat diluar sudah banyak orang ternyata ada kejadian pembunuhan dan penganiayaan terhadap ibu dan anaknya,” kata dia.

Berdasarkan keterangan korban DA, anak korban. Pelaku diduga masuk melalui pintu belakang, kemudian terjadi percekcokan antara pelaku dengan ibu saat dirinya tengah tertidur pulas di kamarnya.

“OT melakukan penganiaan terhadap DA termasuk ibunya,” kata dia.

Sebelumnya kejadian itu berlangsung, DA mengaku jika pelaku OT berencana meminjam kendaraan sepeda motor Genio milik ibunya, namun ditolak ibunya dengan alasan mau digunakan.

“Mungkin itu modus, pelaku malah menganiaya korban DA dan motornya, berikut STNK dan perhiasan milik korban raib dibawa kabur oleh pelaku,” kata dia.

Saat ini kasus pembunuhan tersebut sudah ditangapi pihak polres Garut, pelaku masih dalam pengejaran petugas, seluruh identitas pelaku yang merupakan keponakan dari korban sudah diidentifikasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya