Gitar Dambus, Alat Musik Khas Bangka Belitung dengan Bentuk Kepala Rusa

Menariknya lagi, gitar dambus memiliki bentuk fisik unik yang mencerminkan simbol rusa atau kijang.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Mei 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi wisata Pantai Tanjung Tinggi, Bangka Belitung
Ilustrasi wisata Pantai Tanjung Tinggi, Bangka Belitung. (Photo by dwi damarpilau on Unsplash)

Liputan6.com, Bangka Belitung - Gitar dambus merupakan alat musik tradisional masyarakat Bangka Belitung. Alat musik berdawai ganda ini memiliki enam senar dan kerap ditampilkan di acara-acara tradisional.

Gitar dambus biasanya dimainkan dengan diiringi lagu dan tarian khas Melayu di Bangka Belitung yang bernama Dincak. Mengutip dari Wonderful Pangkalpinang, dambus termasuk dalam salah satu kesenian masyarakat pribumi Bangka (Bangkanese) orang Darat.

Alat musik ini memiliki keunikan berupa pengertian yang sangat kompleks. Dambus bisa diartikan sebagai kesenian, lagu, tarian, ataupun nama alat musik.

Menariknya lagi, gitar dambus memiliki bentuk fisik unik yang mencerminkan simbol rusa atau kijang. Konstruksi bentuk fisiknya terdiri dari bagian ekor, perut dan badan, leher, serta bagian kepala dan kuping rusa.

Bentuk fisik alat musik sebagai simbol binatang ini jarang dijumpai di alat musik tradisional lainnya. Umumnya, alat musik tradisional menggunakan organ yang ada pada hewan dan tumbuhan sebagai bahan utama dalam pembuatannya.

Rusa tergolong hewan mistis, tetapi ini bukan menjadi satu-satunya alasan pemilihan bentuk gitar dambus. Konon, rusa sangat dicintai orang Bangka karena merupakan sumber pangan utama selain hasil panen dari ladang.

Dari bentuk fisik tersebut menunjukkan bahwa kesenian ini telah berkembang pesat di masyarakat pribumi Bangka orang Darat. Kesenian ini ditafsirkan sebagai salah satu bentuk kesenian pra-Islam di pulau Bangka.

Dalam ajaran Islam sangat dilarang adanya pembuatan sesuatu yang mirip patung atau berhala. Konon, pembuatan alat musik ini dilakukan dengan mitos spiritual tinggi yang ditandai dengan penggunaan jenis kayunya.

Selain kayu pilihan yang keras, bilah-bilah kayu untuk bagian kuping dambus konon juga diambil dari jenis kayu dari hutan berbeda yang dipisahkan oleh aik tumbak. Gitar dambus dibuat dari kayu pilihan yang kuat dan tahan lama serta dapat menghasilkan bunyi yang bagus dan nyaring.

Umumnya, mereka menggunakan kayu cempedak atau kayu kenanga hutan. Adapun kayu pada bagian ekornya terbuat dari kayu cendana atau bidara cina, sedangkan kulit yang digunakan sebagai penutup bagian perut biasanya terbuat dari kulit monyet agar menghasilkan kualitas suara yang baik.

Namun, saat ini penggunaan kulit monyet sudah banyak diganti dengan triplek (papan tipis). Pada ujung penggulung senar atau dawai dibuat bentuk kepala rusa yang dianggap sebagai maskot masyarakat Kota Pangkalpinang (Bangka Belitung).

Gitar dambus digunakan hampir di setiap jenis musik tradisional Bangka. Alat musik ini dimainkan dalam bentuk nada dan syair yang bernuansa penyambutan, penghormatan, peringatan, helatan, syukuran, khitanan, perayaan upacara, percintaan, ataupun dalam nuansa keagamaan.

 

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya