Liputan6.com, Makassar - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh dan Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto, membuka Temu Regional III (Sulawesi, Maluku dan Papua) dalam rangka persiapan Intervensi Serentak Percepatan Stunting 2024, di Hotel Melia Makassar, Senin (27/5/2024).Â
Prof Zudan mengaku mendukung penuh gerakan penanganan stunting, termasuk intervensi secara nasional yang akan dilaksanakan di Bulan Juni 2024 mendatang.
Baca Juga
"Ini persiapan diawali di Sulawesi Selatan, gerakan nasional ini dari Pak Presiden dan Pak Wapres yang memiliki komitmen yang tinggi untuk menurunkan stunting," kata Prof Zudan kepada wartawan.Â
Advertisement
Ia mengaku telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mendukung kegiatan nasional tersebut. Salah satunya adalah Pemprov Sulsel akan rutin berkoordinasi beras 24 kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Selatan.Â
"Kita juga akan menggalakkan Gerakan Ayo Ke Posyandu dan Gerakan Ayo Ke Puskesmas," ucapnya.Â
Menurut Zudan, upaya pencegahan stunting perlu diutamakan. Selain itu melakukan penanganan terhadap anak-anak yang menderita stunting tidak boleh dikesampingkan.Â
"Diawali dengan pendataan dari ibu, bapak, serta pendataan ibu dan bapak yang menikah dan ibu hamil. Itu didata dari awal sehingga bisa diberikan pencegahan agar tidak terjadi stunting dengan cara ibu dan bapak yang mau menikah sehat," jelasnya.
Demikian juga dengan ibu hamil dipastikan sehat. Kemudian semua bayi harus ditimbang dan diukur setiap bulan agar bisa diketahui pertumbuhannya, agar ini bisa menjadi langkah yang efektif.
Berdasarkan hasil SKI 2023 prevalensi stunting provinsi Sulawesi Selatan 27,4 persen, naik 0,2 persen dari 27,2 persen hasil SSGI 2022.
"Dengan data yang berbeda tersebut, lebih bagus kita jadikan sebagai alert system dengan menggunakan intervensi yang 27 persen sehingga tidak ada yang terlewat," pungkasnya.Â
Â
Simaklah video pilihan berikut ini: