Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Begini Kondisi 8 Desa Terdampak

Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Rabu (5/6/2024) sekitar pukul 09.15 Wita

oleh Ola Keda diperbarui 06 Jun 2024, 23:47 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 23:40 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki
Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi pada Rabu (5/6/2024), pukul 17.04 Wita. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 8 desa di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Delapan desa tersebut yakni Desa Dulipali, Desa Hokeng Jaya, Desa Nawokote, Desa Boru, Desa Pululera, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Klatanlo, dan Desa Persiapan Nawokote B.

Adapun Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Rabu (5/6/2024) sekitar pukul 09.15 Wita.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

Sampai saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih level II atau Waspada.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Mitigasi

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Avelina Manggota Hallan mengatakan Pemda telah melakukan upaya mitigasi dengan menyalurkan masker kepada masyarakat.

"Pemda sudah menyalurkan bantuan masker untuk warga terdampak hujan abu di Kecamatan Wulanggitang," ujar Avelina.

Avelina berujar sampai saat ini belum ada rencana evakuasi terhadap warga yang terdampak di 8 desa tersebut.

Meski begitu, apabila ada peningkatan status gunung dari level normal ke siaga maka Pemda akan mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi dampaknya.

BPDB mengimbau masyarakat agar tetap mengenakan masker dan alat pelindung lainnya dan tetap mengikuti informasi resmi dari pemerintah.

"Kami mengimbau warga sekitar tetap mengenakan masker atau alat pelindung lain untuk menghindari bahaya abu vulkanik," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya