Liputan6.com, Jakarta Musik adalah salah satu aspek budaya yang paling universal di dunia. Musik sering kali mencerminkan identitas budaya suatu komunitas. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa mendengarkan musik dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental.
Musik dapat meredakan stres, mengurangi kecemasan, dan bahkan membantu mengatasi depresi. Misalnya, terapi musik sering digunakan dalam pengobatan pasien dengan gangguan mental atau emosional.
Salah satu media musik yang legendaris adalah Winamp. Diketahui, Winamp adalah perangkat lunak gratis dan gratis dengan fungsi dasar untuk memutar musik dan video.
Advertisement
Baca Juga
Winamp pertama kali diluncurkan pada tanggal 21 April 1997 oleh Nullsoft yang didirikan oleh Justin Frankel dan Dmitri Boldyrev. Winamp dirancang sebagai pemutar musik sederhana untuk sistem operasi Windows.
Winamp dengan plug-in yang tepat bisa mengubah player musik Winamp menjadi program multiguna untuk bertukar musik di Internet, meng-copy CD, mengoperasikan TV, dan pekerjaan lainnya.
Winamp merupakan freeware atau shareware yang dapat memutar berbagai codec dan jenis audio dan juga dapat dikustomisasi. Dengan ekstensi yang tepat, Anda dapat mengubah pemutar musik Winamp Anda menjadi program serba guna untuk berbagi musik di Internet, menyalin CD, menonton TV, dan banyak lagi.
Dengan trik dan tool tertentu, WinAmp dapat me-ripping ke MP3, menjadi alat bursa tukar musik di internet, bahkan bekerja sama dengan iPod.
Manfaat Mendengar Musik
Pada tanggal 20 November 2013, AOL mengumumkan bahwa Winamp.com akan ditutup pada tanggal 20 Desember 2013, dan perangkat lunak ini tidak lagi tersedia untuk diunduh atau didukung oleh perusahaan setelah tanggal tersebut.
Ketika Winamp versi 5.66 dirilis pada tanggal 20 November 2013, AOL mengumumkan bahwa Winamp.com akan ditutup pada tanggal 20 Desember 2013, dan pengunduhan Winamp akan berhenti setelah tanggal tersebut.
Efek menenangkan dari musik dapat membantu menstabilkan suasana hati dan meningkatkan kesejahteraan emosional seseorang. Ini menunjukkan bahwa menyukai musik tidak hanya masalah preferensi, tetapi juga kebutuhan biologis dan psikologis.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement